Pengguna Jasa Angkum Menjerit

Pengguna Jasa Angkum Menjerit

 

Sejumlah warga pengguna jasa angkutan umum (angkum) menyayangkan kebijakan rerouting yang baru diberlakukan di Kabupaten Cianjur, karena dinilai merugikan. Sebab, jarak tempuh angkum menjadi lebih jauh, bahkan harus naik dua kali angkum untuk sampai tujuan.

Seorang diantaranya, Siti Romlah, warga Cikaret, Kecamatan Cianjur, mengungkapkan biasa mengantar anaknya ke sekolah menggunakan angkum hanya 10 menit. Tetapi setelah ada kebijakan rerouting, Ia harus naik dua kali angkot.

"Waktu yang dibutuhkan lebih lama bahkan hingga setengah jam, lantaran harus memutar dulu. Karena adanya perubahan lintasan dan pemberlakuan satu arah di empat jalan," ungkap Romlah, Senin (29/1/2018).

Selain itu, sambung Romlah, ongkos yang diperlukan menjadi dua kali lipat, karena harus menggunakan dua kali angkum. Jelas hal ini menambah beban ekonomi keluarga.

"Seharusnya pertimbangkan juga ekonomi Kami, selaku pengguna jasa angkum. Apalagi saat seperti ini, dimana ekonomi sedang sulit," cetus Romlah.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, melalui Kepala Seksi Angkutan Orang, M Iqbal Safaruddin mengapresiasi seluruh kritikan yang disampaikan masyarakat. Seluruh keluhan saat ini akan ditampung dan dipertimbangkan.

"Evaluasi terus dilakukan setiap hari, seluruh kritik yang ada menjadi masukan yang berharga bagi Pemerintah Kabupaten," ungkap Iqbal.

Namun, sambung Iqbal, untuk saat ini masyarakat diharapkan partisipasinya dalam mendukung kegiatan ini. Karena tujuan rerouting dan one way diberlakukan guna memajukan Kota Cianjur ke arah yang lebih baik.

"Masyarakat diharapkan dapat bersabar serta mendukung kegiatan ini, karena hal ini bertujuan untuk memajukan transportasi Cianjur yang lebih maju," harap Iqbal. (wawan)

 




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE