JILID 2 : Kades Sukatani Dituntut Diberhentikan

Cianjur.Maharnews.com - Tuntut Kades diberhentikan, warga dan Ketua RT/RW, datangi kantor Camat hingga lakukan aksi gembok Kantor Desa Sukatani Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, Senin (15/5/2023).

Aksi tersebut terjadi menyusul surat mosi tidak percaya terhadap Kades Sukatani yang ditempuh BPD, belum ada jawaban dari Bupati Cianjur.

Padahal surat tersebut menurut salah satu ketua RT, Dedi Hoerudin telah dilayangkan dan ditujukan kepada bupati melalui Camat Haurwangi.

"Surat itu telah dilayangkan kepada bupati melalui Camat, namun hingga kini masih belum ada jawaban," kata Dedi kepada wartawan.

Mereka meminta Bupati Cianjur Herman Suherman melalui camat untuk memberikan jawaban dan kepastian permohonan pemberhentian Kades Sukatani.

"Kami dan warga butuh jawaban dan kepastian, karena kami akan tetap berisi keras bahwa Heri Setiadi untuk segera diberhentikan dari jabatan Kepala Desa Sukatani," ujarnya.

Terpisah, Camat Haurwangi M. Fatah Rizal mengaku bahwa surat mosi itu telah diberikan kepada Bupati Cianjur.

"Surat mosi itu sudah diberikan kepada pimpinan yaitu bupati, namun sampai saat ini belum ada arahan yang diberikan," kata Fatah melalui sambungan aplikasi whatsapp.

Ditanya soal kebenaran kejadian kantor desa digembok oleh warga, Fatah mengungkapkan hal itu terjadi hanya spontanitas dilakukan oleh warga.

"Informasi warga secara spontan melakukan penyegelan. Namun tidak lama dibuka kembali, karena pelayanan untuk warga tidak boleh terganggu dan para RT/ RW juga memahaminya,"bebernya.

Lebih lanjut, Camat mengatakan aksi protes kepemimpinan Kades Sukatani bukan yang pertama. Tapi untuk kesekian kalinya.

Ini bukan yang pertama kali, namun kita selalu memfasilitasi keluhan warga. Kami bersama kepolisian sudah melakukan mediasi, namun, sampai saat ini warga belum puas dengan hasil yang kami sampaikan.

"Masyarakat, tetap menuntut pemberhentian Kades Sukatani karena sudah tidak percaya. Tapi kami terus berupaya memberikan pemahaman. Supaya pelayanan di desa tidak terganggu," pungkasnya.