Miris! 4 Tahun SDN Cigombong Disegel Perusahaan, Anak Didik Tak Bisa Belajar

Cianjur.Maharnews.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cigombong di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, terungkap sudah 4 Tahun disegel oleh Perusahaan Perkebunan PT Menara. Akibatnya, para anak didik tak bisa melakukan aktivitas belajar.

Hal itu dikatakan Anggota DPRD Cianjur Fraksi Partai Gerindra, Abdul Karim kepada maharnews.com melalui aplikasi pesan sambungan whatsapp, Minggu (13/3/2022).

Karim mengatakan, Sekolah tersebut diketahui disegel, menyusul informasi dari sejumlah orang tua wali yang mengadukan bahwa anak-anaknya tak bisa sekolah.

Untuk memastikan informasi tersebut, kita bersama Anggota Dewan Komisi II DPR RI Fraksi Gerindra Bapak Ir. Irwan Ardi Hasman Daerah Pemilihan Jawa Barat III, yang kebetulan sedang melakukan kunjungan silaturahmi ke Cianjur Selatan, langsung mengecek lokasi.

"Sebuah fakta miris! yang ditemukan hari ini, dimana tempat anak bangsa mencari ilmu di segel oleh oknum perusahaan PT Menara," ujarnya.

Lebih lanjut, kader besutan Prabowo Subianto itu mengungkapkan, saat di lokasi, pihaknya langsung menemui para tokoh dan para orang tua murid.

Kita langsung berdiskusi, dan mereka curhat kesedihan tentang keberlanjutan pendidikan putra putri nya. Ini pukulan telak bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan pemerintah Kabupaten Cianjur.

"Ada tempat anak bangsa mencari ilmu, disegel oleh pihak perusahaan PT Menara, seolah diam seribu bahasa, sementara kejadiannya sudah berlangsung sejak tahun 2019, hingga sekarang ini bukan waktu sebentar," ungkapnya.

Guna untuk hal itu, Karim meminta Inspektorat Daerah (Irda), bagian Kabag Hukum, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur, untuk melakukan Inventarisasi Aset Pemda.

"Ada apa dengan Disdikpora, kenapa ini bisa terjadi begitu lama, anggaran bukan kecil, kenapa SDN Cigombong, selesai di bangun bisa di segel PT Menara,"kata Karim.

Ditanya, apa alasan pihak perusahaan PT Menara, menyegel sekolah tersebut, Karim belum bisa memberikan keterangan, namun pihaknya mengaku bahwa hari Senin besok akan memanggil Disdikpora lebih dulu. (nn)