4 Tahun Disegel, Pengelolaan Dana BOS SDN Cigombong Dipertanyakan

CIANJUR.Maharnews.com- Aktivitas siswa dan pengelolaan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) SDN Cigombong Kabupaten Cianjur selama kurun waktu empat tahun dipertanyakan. 

Menyusul adanya informasi, sekolah yang berlokasi di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibinong itu tetap menerima berbagai program pendidikan termasuk salah satunya dana BOS, meski tidak ada aktivitas belajar mengajar karena ruang kelas disegel. 

Anggota Komisi D DPRD Cianjur, Abdul Karim mengatakan, informasi yang kita terima selama ini SDN Cigombong tetap menerima siswa baru kelas jauh meskipun ruang kelasnya disegel. 

"Kaitan itu kita mempertanyakan bagaimana pengelolaan dana BOS yang tetap mengalir dari pemerintah melalui Disdikpora Cianjur,"ujarnya, Rabu (16/3/2022). 

Menurut legislator muda asal partai Gerindra itu seharusnya selama ruang kelas disegel, SDN Cigombong tidak menerima siswa baru terlebih dahulu. 

“Informasi, selama ini siswa sebanyak puluhan tersebut tidak belajar di ruang kelas jauh, melainkan dititipkan ke sekolah lain, termasuk lintas kabupaten,”kata Karim. 

Menyikapi persoalan SDN Cigombong Karim berharap mengedepankan rasa kemanusiaan terhadap anak-anak SD tersebut.

"Bagaimana orang tuanya dan keluarga besarnya serta orang kampung disana. Rasa sedih dalam hati gak ke banyang jika itu terjadi pada anak saya pribadi, orang tua yang punya harapan anak anaknya masa depan lebih baik, itu yang di sampaikan kepada saya saat diskusi hari minggu kemarin bersama wali murid yang hampir semunya petani,"ungkapnya.

Karena persoalan ini sudah menjadi perhatian media/publik, Karim menilai sangat ideal agar Bupati segera turun tangan, meninjau sekolah tersebut. 

"Disikapi Bupati juga soal sistim penerimaan murid, BOP, BOS dan lainnya. Intinya uang negara terkait sekolah itu. Karena banyak teman teman bertanya tentang hal itu,"pungkasnya.

Sekilas tentang pembangunan SDN Cigombong. Sekolah yang terletak di Kampung Cirendeu, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibinong ini dibangun pada 2018 lalu menggunakan anggaran APBD Kabupaten Cianjur sebesar sekitar Rp1,2 miliar. 

Bangunan empat ruangan terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang guru itu berdiri diatas lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum dari program redistribusi tanah eks hak guna usaha (HGU) PT Cikencreng pada 2016.