Aki Munir Mengudara di Acara PKB Cianjur Meng"ANGKASA"

CIANJUR.Maharnews.com- Sosok Aki Munir mendadak menjadi sorotan ditengah berlangsungnya acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cianjur Meng"ANGKASA" yang digelar di Gedung Asakinah, Selasa 29 Agustus 2023. 

Gelar acara yang sedianya akan dihadiri Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar itu membawa berkah baginya yang berprofesi sebagai pedagang rujak bebek (Tumbuk). 

Kakek berusia 83 tahun itu tampak dikerubuti awak media dan simpatisan PKB yang memesan rujak bebek karya keterampilan tangannya. 

Keberkahan yang didapat Aki Munir hari itu memang tidak turun begitu saja dari langit. Melalui makhluknya, Sang Pencipta menunjukan perwujudan kuasa dan kasih sayangnya. 

Aki Munir yang saat itu tengah mangkal di pelataran parkir Gedung Asakinah tiba tiba didatangi seorang peria muda berperawakan tinggi besar, mengenakan baju putih stelan pencak silat, beralas kaki tarumpah, lengkap dengan iket kepala. Seperti seorang jawara jaman dahulu kala.

Ia kemudian duduk dihadapan Aki Munir yang sedang sibuk memainkan alat tumbuknya, membuat rujak pesanan seseorang.

Sesaat kemudian, raut wajah Aki Munir tampak berubah. Ia terlihat kaget seraya mengerutkan keningnya, seakan tak percaya kalau dagangan rujaknya diborong si anak muda.

"Teman teman ayo cicipi rujak bebek buatan Aki Munir. Gratis, saya yang bayar semuanya,"ujar si pemuda mengajak awak media dan simpatisan partai yang saat itu ada di lokasi.

Sambil membuat pesanan, Aki Munir menceritakan kisah hidupnya kepada si pemuda. 

Diketahui kalau warga Kampung Cadot, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu ternyata sudah lama menggeluti usaha sebagai pedagang keliling.

Setiap hari aku yang rambutnya sudah memutih dan badannya sudah membungkuk ini berangkat pukul 08.00 WIB untuk mengais rezeki. 

Keningnya yang sudah keriput berujar jika ia tak berjualan maka dapur di rumahnya tak bisa memasak. Padahal kakek ini mempunyai empat orang anak dan 11 cucu. Namun semangat berjualannya tetap ada sejak zaman pemberontakan DI TII tahun 1960. 

Kakek Munir berujar banyak makanan yang sudah ia jual keliling, terakhir ini ia berjualan rujak bebek pikul. 

Beban yang ia pikul kira-kira 30 kilogram. Selama dua jam ia berjalan kaki dari kampungnya menuju kawasan Cianjur kota. 

Sehari, kakek yang biasa mangkal di kawasan bunderan Hypermart ini bisa mendapatkan penghasilan Rp 50 ribu.

"Dulu zaman pemberontakan DI TII saya mengungsi ke kota dari Cianjur Selatan," ujar Munir.

Munir mengatakan, ia berjalan kaki menempuh jarak sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh dua jam perjalanan. 

Ia selalu berharap di jalan ada yang membeli agar bisa sambil beristirahat memikul. 

"Biasanya habisnya dalam waktu empat hari, sehari pulang pergi jalan kaki paling dapat Rp 50 ribu," katanya. 

Si pemuda tampak begitu menyimak kisah perjuangan hidup yang dituturkan Aki Munir. Rupanya, ia terinspirasi dari semangat si aki yang masih tetap tegar dan semangat, berusaha memenuhi kebutuhan keluarga meski umurnya telah senja. 

"Semangat Aki Munir memang patut dicontoh, karena pada usia 80 tahun beliau itu masih bekerja keras punya semangat tinggi untuk melakukan hal seperti ini dan ini sangat luar biasa, saya terinspirasi juga lalu rekan lainnya sebagai pemuda-pemuda khususnya di Cianjur yang memang harus bekerja keras," ujar si pemuda yang belakangan diketahui bernama lengkap Gopar Hendra Gunawan.

Gopar yang akan maju menjadi wakil rakyat dari partai PKB mengaku akan memperjuangkan perekonomian UMKM terutama yang membutuhkan bantuan seperti Aki Munir. 

"Insya Allah nanti ke depan kita akan memprogramkan usaha-usaha kecil untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, agar UMKM Cianjur ini terangkat dan tetap dilestarikan," pungkasnya.