Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Bangunan Lab Komputer SMPN 3 Tanggeung Ambruk, Disdik Kirim Surat ke Inspektorat

Bangunan Lab Komputer SMPN 3 Tanggeung Ambruk, Disdik Kirim Surat ke Inspektorat

Foto : Bangunan Lab Komputer SMPN 3 Tanggeung yang mengalami ambruk


CIANJUR.maharnews.com - Menyusul peristiwa ambruknya bangunan Lab komputer SMPN 3 Tanggeung yang terjadi pada Jumat 25 Oktober 2024.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, telah menurunkan tim investigasi awal ke lapangan.

"Tim memperoleh data-data bahwa bangunan tersebut ambruk, terjadi sekitar jam 12.30 WIB," kata Kabid SMP, Helmi Halimudin saat di konfirmasi, Senin 28 Oktober 2024.

Ia mengatakan, kondisi saat itu ruangan Lab komputer dalam kondisi kosong tanpa orang, dan dipastikan tidak ada korban jiwa karena, kalau misalkan berbicara lab komputer berarti itu hanya saat menggunakan fasilitas komputer. 

"Jadi, bangunannya terpisah, tidak nyambung ke sana ke mari, pas begitu ambruk tidak berefek ke bangunan yang lainnya," ujarnya.

Ditanya, bangunan Lab komputer di bangun pada tahun berapa?

Helmi mengungkapkan, bahwa bangunan Lab komputer itu di bangun oleh PPS secara swakelola melalui dana DAK tahun anggaran 2022 sebesar Rp 450.000.000.

Berarti, kata Helmi, itu baru berkisar 2 tahun, itu bukan rehab, jadi pembangunan murni, jelasnya pembangunan itu di bangun secara swakelola oleh Panitia Pembangunan Sekolah (PPS).

"Nah kepanitiaannya di situ yaitu kepala sekolah sebagai penanggung jawab, ketua panitia, sekretaris, bendahara, anggota itu semuanya dari guru dan satu komite sekolah sebagai perwakilan masyarakat," ungkapnya.

Disinggung, apakah pembangunan tersebut diduga tidak sesuai dengan spek, sehingga dalam kurun waktu 2 Tahun sudah roboh.

Helmi mengatakan, sesuai dengan hasil investigasi di lapangan, punya data-data detail yang di catat, dan catatan ini untuk ditindaklanjuti lebih tajam lagi yaitu diberikan kepada Inspektorat.

"Jadi saya hari ini bersurat ke Itda untuk diperiksa dan di investigasi oleh itda dilampiri dengan hasil kajian tim saya yang turun ke lapangan," imbuh Helmi.

Apakah spek nya memenuhi syarat atau tidak nanti yang turun selain diperiksa secara administrasi, atau mekanisme sampai terjadinya bangunan tersebut ambruk.

"Kita ingin lebih terbuka, jadi kalau misal permasalahannya bahan untuk spek nya tidak sesuai, itu bisa dibuktikan nanti. Itda bisa memeriksanya, kalau ada pelanggaran ya nanti ada sanksi rekomendasinya," tandasnya. (Nn)





Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE