Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Geger Cianjur, Penampakan Asmin Sucipta di Statsion Kereta Api

Geger Cianjur, Penampakan Asmin Sucipta di Statsion Kereta Api

Foto : Penampakan Asmin Sucipta di salah satu gedung di Statsion Kereta Api Cianjur yang diperankan Andri Irawan saat pertunjukan teater monolog, Rabu (19/10/2022) malam.


CIANJUR.Maharnews.com- Rintik hujan yang turun pada Rabu (19/10/2022) malam menambah suasana mencekam di sekitaran Statsion Kereta Api Cianjur. 

Sayup sayup terdengar suara lantang seorang peria dari dalam bangunan gedung tua, tak jauh dari Statsion kereta yang menyimpan banyak sejarah Cianjur itu. 

"Gusti, beri hamba ketetapan hati juga ketepatan membidik. Limpahkan tahun-tahun berarti tanpa diselipi tangkai dengki pada jiwa yang memilih jalan sepi ini!," begitulah kata kata yang terdengar dari dalam bangunan tersebut. 

Dibawah lampu temaram, tampak sosok peria berseragam bak seorang tentara jaman dahulu kala, lengkap menyoren senjata laras panjang. 

Tiba tiba sosok itu bergerak, kemudian kembali bersuara dengan lantang. 

"Aku hantu yang makin hari makin matang dan menjadi-jadi. Apalah artinya 500 meter bila maut tinggal ujung tajam peluru menunggu memantik pada ujung jari tak ragu,"ujarnya. 

Waktu terus berlalu, puluhan kata terus terdengar nyaring terlontar dari mulut yang sesekali menunjukan senyum dan menyeringai itu. 

Raut muka peria berperawakan tinggi besar itu tampak seperti sedang menerawang. Kemudian terdengar bergumam. 

"Beri aku pakaian putih, istriku aku ingin nampak bersih menghadapNya maut segera mengunyah nyawaku!”ucapnya dengan nada muram. 

Tiba tiba terdengar nyaring suara letusan peluru membelah kesunyian malam yang masih dibalut rintik gerimis mengundang. 

Selang beberapa waktu, peria berseragam tentara itu terlihat bersimpuh. Kemudian terdengar suaranya lirih memecah kesunyian. 

"Pada detik-detik mata ditutup kedua tangan terikat, aku masih bisa meludahi bayanganku sendiri bila mesti jadi pengecut. Aku merasa berbanding terbalik, kini menghadapi peluru yang biasa pergi tanpa kembali. 

Aku malah membayangkan kunang-kunang yang akan menghambur dari liang pucuk senjata. Sesaat setelah menangkap letusan yang mengarah padaku, betapa hangat memeluk dengan begitu sempurna,"ucapnya lirih. 

Rangkain kata yang diucapkan dengan nada lirih itu rupanya menjadi kalimat terakhir dari mulutnya. 

Sesaat kemudian tubuh tegap si peria itupun rubuh ke lantai, bak seorang anak manusia yang meregang nyawa, menghadap pada Sang Pencipta. 

Bersamaan dengan itu terdengar riuh tepukan yang berasal dari puluhan pasang tangan. Rupanya, peria berseragam tentara itu tengah tampil beradegan teater monolog. 

Diketahui sang aktor bernama Andri Irawan. Pada kesempatan itu ia memerankan sosok Asmin Sucipta, pejuang asal Cianjur yang lihai menembak jarak jauh alias Sniper. 

Pertunjukan teater Monolog Asmin Sucipta yang ditulis sekaligus disutradarai Faisal Syahreza ini berlangsung di kafe kilometer 95 kopi, Statsion Kereta Api Cianjur.

Informasi dari pemilik kafe, rencananyas dalam waktu dekat akan kembali menampilkan pertunjukan monolog yaitu tentang kisah Raden Siti Jenab.




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE