Kala Terompet Pencak Menggoda

Senja di jantung kota Cianjur terasa berbeda sore hari itu. Rintik hujan yang sempat membasahi bumi Tatar Santri saat  tengah hari, membawa suasana sejuk saat menyambut sang kala terbangun dari tidurnya.

Sayup sayup dari kejauhan terdengar suara trompet khas pencak silat. Semakin nyaring terdengar suaranya, berasa terus meretas ke selaput gendang telinga, mengelitik rasa memaksa raga tuk bergerak mengikuti alunan irama.

Dikira berasal dari kaset CD yang diputar pada sebuah kendaraan, tak taunya sumber suara itu berasal dari sebuah Taman yang ada di tengah perkotaan.

Tampak sekelompok seniman berada diatas podium, memainkan seperangkat alat musik khas kasundaan. Suara terompet pencak pun semakin jelas terdengar, membuat bulu kuduk bergetar. 

Irama pengugah semangat para Jawara Maenpo itupun semakin cetar, saat hentakan suara gendang disusul pukulan akhir gong mengiringi setiap alunan suara terompet.

Suasana Taman Kreatif Joglo pun menjadi meriah, nyaringnya suara terompet pencak saat itu seakan menjadi pertanda, awal dari sebuah perubahan.

"Sudah lama nih ga ada pertunjukan seni khas sunda di TKJ. Tadi saya lihat ga cuma pencak silat tapi ada juga tari tarian,"kata Rijal salah seorang pengunjung TKJ.

Pertunjukan atraksi seni budaya memang kerap di tampilkan di TKJ. Namun beberapa waktu lalu sempat terlihat kendor, terlebih pasca musibah besar yang melanda Pemkab Cianjur pada Rabu (12/12/2018) lalu.

Sebuah pementasan seni dari Sanggar Sekar Panghegar yang digagas Komite Tradisi Dewan Kesenian Cianjur (DKC) pada Kamis (17/1/2019) lalu itu seakan menjadi pengobat rindu.

Sekaligus pertanda, akan semaraknya lagi TKJ oleh penampilan para seniman dan budyawan Cianjur. (Gan)