Sidak Klinik Beraroma Kekuasaan, Baunya Ada

Sidak Klinik Beraroma Kekuasaan, Baunya Ada

Foto : Kuasa Hukum Klinik CHB Ronald Yani Tampenawas,. S.H didampingi suami dari bacawabup dr. Neneng Efa Fatimah dan Manager oprasional CHB


CIANJUR.maharnews - Terkait inspeksi mendadak (sidak) tim gabungan ke Nova Clinic Famale Senter dan Klinik Utama Citra Harapan Bunda, menjadi isu liar, bahkan disebut-sebut sebagai pelemahan Perusahaan lawan politik. 

Penasehat hukum Klinik Utama Citra Harapan Bunda (CHB) Ronald Yani Tampenawas, melihat bahwa sidak itu berbau unsur politik. 

"Kalau kami melihat, ini kan seperti baunya ada, kita bisa cium, kita bisa merasakan," kata Ronald saat jumpa pers di Klinik CHB di Jalan KH. Hasim Ashari, Solokpandan, kecamatan Cianjur, Rabu (11/9/2024). 

Ia mengatakan, bahwa sidak itu baunya ada unsur politik dengan indikasi-indikasi seperti itu. 

Kenapa ko, hanya kedua klinik, dan kenapa sekarang di Sidak, itu baunya politik," ujarnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cianjur, Dadan Ginanjar menyatakan bahwa Sidak itu sudah sesuai standar pelayanan (SP) dan Sesuai Operasional Prosedur (SOP). 

"Jauh sebelumnya, tim gabungan Satpol PP, DPMPTSP, serta DLH, telah mendatangi Klinik tersebut, karena ada beberapa izin belum yang dilengkapi oleh Klinik Nova, namun itu tidak bersifat dilakukan penyegelan, tapi sticker peringatan," katanya kepada wartawan. 

Sementara itu, pemerhati politik Cianjur, D Hindarsyah, sidak yang dilakukan tim gabungan dinas terkait bukan hal yang mustahil akan berbalik arah dan belunder, menyusul Dua pemilik klinik masing-masing sebagai kontestan Pilkada. 

"Kejadian ini selain akan dijadikan isu liar dengan asumsi mereka, mungkin ini dianggap pelemahan perusahan bagi lawan politik. Sehingga menjadi blunder," kata Pemerhati. 

Tak hanya itu, lanjut D Hindarsyah, meski pihak dinas terkait, berhak melakukan Sidak sesuai aturan, tapi momen Nya tidak tepat. 

"Apalagi banyak klinik-klinik di Cianjur ini yang masih belum memiliki perizinan yang lengkap, kenapa harus yang dua klinik yang notabene adalah milik dua kontestan Pilkada," pungkasnya. (nn) 





Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE