Tim Hukum BHSI Lapor Bawaslu, Relawan Wahyu-Ramzi Potong Rambut Masal

Cianjur.maharnews com - Tim advokasi hukum pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur nomor urut 01 Herman-Ibang, melaporkan temuan dugaan pelanggaran PILKADA ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur.

Ketua tim hukum BHSI Unang Margana mengungkapkan, laporan telah diterima BAWASLU dengan bukti-bukti yang telah persiapkan.

"Alhamdulillah semua berkas barang bukti pelanggaran telah diterima oleh Bawaslu," kata Unang kepada wartawan di sekretariat kantor Bawaslu Cianjur, Senin 2 Desember 2024.

Ditanya, bukti dugaan pelanggaran apa saja yang dilaporkan kepada pihak Bawaslu?

Unang mengatakan, bukti-bukti pelanggaran yang dilaporkan diantaranya ada DPT berbeda yang ditetapkan oleh KPUD kabupaten Cianjur, ditetapkan pada tanggal 19 September 2024 berbeda dengan D hasil di kecamatan.

"Salah satunya di kecamatan Cianjur, hal ini menjadi menarik karena ada masyarakat yang seharusnya mengunakan hak pilih 282 yang DPT nya menjadi berkurang berdasarkan hasil dari D- hasil,"katanya.

Selain itu, lanjut Unang, kami juga melaporkan adanya perbedaan penggunaan surat suara dari 32 kecamatan ada 11 kecamatan yang sama dan ada 21 kecamatan yang berbeda.

"Kami ketahui secara aturan seharusnya sama tapi ini ada perbedaan dari 21 kecamatan oleh karena itu kami meminta untuk pemungutan suara ulang di 21 kecamatan," tukasnya.

Disinggung, dalam hal ini siapa yang dimaksud dilaporkan kepada Bawaslu? 

"Yang kami laporkan ke Bawaslu yaitu KPUD Kabupaten Cianjur dan pasangan calon nomor urut 2," tandasnya. 

Dilain pihak, berbarengan dengan tim hukum BHSI melaporkan dugaan pelanggaran, puluhan relawan Wahyu-Ramzi melakukan ritual potong rambut masal. (Nn)