Era Baru Toh!!, Siswa SD Dipusat Kota Cianjur Belajar Tanpa Kursi dan Meja

Foto : Tak ada sarana kursi, siswa SDN Lembur Tengah Kabupaten Cianjur tampak duduk dilantai saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Istimewa
CIANJUR.Maharnews.com- Sejumlah murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lembur Tengah yang berada ditengah pusat kota Cianjur belajar beralaskan lantai.
Padahal, SD yang berdekatan dengan supermarket Yogya itu terbilang bangunan yang baru dibangun oleh pemerintah pusat.
Tapi anehnya, pembangunan tersebut tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana kursi dan meja sebagai penunjang kegiatan belajar para siswa.
Kondisi tersebut akhirnya dikeluhjkan orang tua siswa. Pasalnya, sudah cukup lama anak mereka terpaksa belajar dalam kondisi seadanya.
"Memang tempat sekolah anak kita ini kena dampak gempa tahun 2022 lalu. Kita juga mengerti kondisinya bagaimana. Tapi ini kan udah cukup lama juga yah, ko kenapa ga ada terus perlengkapan kursi dan mejanya. Kasihan kan anak anak,"ujar salah seorang orang tua siswa yang minta tidak disebutkan namanya, Senin 21 Juli 2025.
Ia mengaku karena kondisinya sudah lama seperti itu jadi berdampak terhadap semangat belajar anak.
"Anak juga ngeluh, semangat belajarnya jadi menurun,"imbuhnya.
Terkait kondisi tersebut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin mengatakan untuk pembangunan sekolah yang terkena dampak gempa Cianjur tahun 2022 memang tidak disertakan dengan sarana penunjangnya.
"Pembangunan sekolah terdampak gempa itu oleh Kementerian PUPR pusat Kang. Nah proyeknya itu memang hanya membangun ruangan yang rusak saja, tidak dengan kelengkapan seperti kursi dan meja,"ujarnya kepada Maharnews.
Orang nomor satu di Disdikpora Cianjur itu mengungkapkan berdasarkan data pokok pendidikan selain sekolah SD yang terdampak bencana, saat ini masih banyak sekolah SD lain yang sarana belajarnya dalam kondisi rusak.
Ia mengaku Disdikpora sudah mendata dan mengalokasikan jumlah kebutuhan untuk penyediaan sarana belajar diantaranya meja dan kursi.
"Nah kita sudah mengajukan sesuai dengan anggaran dan ketersediaan yang ada. Kami tahun ini hanya mampu mengadakan alokasi pemenuhan sarana belajar itu sekitar 15% se Kabupaten Cianjur,"ungkapnya.
Otomatis dengan kondisi tersebut pihaknya mengambil kebijakan untuk pemenuhan sarana hanya memprioritaskan lokal setiap sekolah secara bertahap.
"Kalau inginnya sih bisa sekaligus, semisal SD Lembur Tengah itu semua lokalnya dipenuhi sarana belajarnya. Hanya bagaimana dengan SD lainnya. Makanya saya ambil kebijakan pemenuhan sarana belajar dilakukan secara bertahap, setiap tahun ada,"jelasnya.
Sebenernya terang Ruhli, sekolahpun bisa mengalokasikan sebagian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima oleh sekolah masing masing.
"Disesuaikan saja dengan kemampuan anggaran masing masing sekolah,"pungkasnya.
- Bantuan Obat-Obatan Menyasar Warga Binaan Klas II B Cianjur
- Klarifikasi Tak Manjur, Panggil Mantan Bupati Dan Sekprinya!
- HJC Diwarnai Pesta Megah, Masih Ada Warga Cianjur Sulit Akses Pelayanan Kesehatan
- Pesta Raya Indosiar Disambut Antusias, Bupati Cianjur : Saya Ingin Membawa Kebahagian
- Lamban Tetapkan Tersangka Kasus PJU, Apakah Jaksa Tersandera?
- Kabar Gembira Untuk Urang Cianjur!! Pesta Raya Indosiar, Siap Ramaikan HJC Ke-348
- Kejujuran Hati Mantan Bupati Cianjur dan Sekpri, Soal PJU