Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Jembatan Bambu Ancam Keselamatan Anak SD, Belum Ada Wahyu Membangun

Jembatan Bambu Ancam Keselamatan Anak SD, Belum Ada Wahyu Membangun

Foto : Jembatan yang terbuat dari batang pohon bambu yang nyaris roboh


CIANJUR.maharnews.com - Bukan cerita dongeng, namun ini adalah kisah nyata, dimana generasi bangsa harus rela bertaruh nyawa, saat pergi ke sekolah dengan melintasi jembatan bambu yang dinilai sudah tampak rapuh.

Fenomena itu terjadi di Kampung Legok Huni, Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya, Cianjur Selatan.

Jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat dan anak-anak pelajar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Mirisnya, meski kondisinya sudah mengancam keselamatan, namun tak pernah diperbaiki.

Menurut keterangan masyarakat setempat, jembatan itu sudah banyak menelan korban, bahkan ada yang terbawa hanyut arus sungai, akibat terjatuh dari atas jembatan.

"Jembatan ini sudah banyak menelan korban, dan kita sebagai warga menekan Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur untuk membangun jembatan tersebut, karena ini merupakan akses utama bagi aktivitas orang banyak," kata Ujang (30), Jumat 16 Mei 2025.

Sementara, Kepala Desa Sukabungah, Asep Juanda mengatakan pihaknya mengaku bahwa sudah beberapa kali mengajukan permohonan pembangunan jembatan tersebut kepada Pemda Cianjur.

Namun, kata Asep, pengajuan itu seolah tidak didengar, bahkan sampai detik ini, tidak ada tindak lanjutnya.

"Jadi sudah beberapa kali mengajukan, tapi tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah. Masyarakat sangat menginginkan adanya pembangunan jembatan tersebut," ujarnya.

Asep berharap, Pemda Cianjur untuk segera turun tangan mengatasi permasalahan ini, mengingat, jika jembatan tersebut tidak dibangun secara permanen, akan mengancam keselamatan warga.

"Kalau ini tidak segera dibangun, mungkin sangat mengancam keselamatan warga kami, jadi kita ingin jembatan ini dibangun secara permanen," harapnya.





Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE