Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Panen Perdana Tanaman Porang di Cianjur, Petani Raup Untung Ratusan Juta Rupiah

Panen Perdana Tanaman Porang di Cianjur, Petani Raup Untung Ratusan Juta Rupiah

Foto : Petani Porang Cianjur


CIANJUR. Maharnews.com - Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur menghadiri panen perdana tanaman porang di Kampung Kandangsapi Desa Sindangasih Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Sabt 26 Juni 2021.

Hasilnya cukup mencengangkan dari panen tanaman porang pertama yang dikelola Gapoktan Sili Asih di Kabupaten Cianjur, baik dari sisi hasil umbi porang maupun keuntungan yang diraup petani setelah menjalani masa tanam selama 7 bulan.



Ketua Gapoktan Sili Asih, H Yandi Setiandi, mengatakan, panen porang ini merupakan perdana di Kabupaten Cianjur dengan hasil sesuai yang diharapkan.

“Alhamdulillah, semua tanaman bisa dipanen, tidak ada yang gagal,” terang Yandi pada wartawan di lokasi panen porang perdana, Sabtu.



Pohon porang yang ditaman merupakan dari bibit umbi, dari lahan seluas satu hektar persegi ditanam sekitar 20 ribu bibit. 

“Setelah memanen porang, dari hasil lahan seluas satu hektar menghasilkan umbi porang seberat 40 ton,” katanya.

Secara ekonomi sangat menguntungkan, biaya produksi satu hektar tanaman porang dengan bibit umbi Rp128 juta. Saat ini, harga jual umbi porang Rp7000 per kilogram dengan kondisi basah.

Keuntungan yang diraup dari hasil panen umbi porang sebanyak 40 ton, kalau dikalikan harga saat ini Rp7000 per kilogram, maka total meraup Rp280 juta.

“Alhamdulillah ada keuntungan yang berlipat ganda, ini juga membuktikan kalau tanaman porang di Cianjur sangat potensial dan bisa menjadi andalan,” terangnya.

Yandi akan berbagi ilmu dengan petani Cianjur jika yang berminat menanam porang, bahkan menyediakan bibit umbi maupun katak dengan harga murah.

“Silahkan bagi petani Cianjur untuk menanam porang, silahkan datang saja ke Kampung Kandangsapi,” tandasnya.




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE