Jangan Ada OTT Setelah Kerjasama

CIANJUR.Maharnews.com - Peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilancarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Cianjur pada pertengahan desember 2018 lalu rupanya masih membekas di kalangan pejabat Cianjur.
Rasa was was kejadian tersebut terulang kembali seakan kerap menghantui di setiap saat. Berasa diatas menara Masjid Agung Cianjur, mata elang KPK seolah tengah menyoroti setiap gerak gerik para pejabat instansi di Kabupaten Cianjur.
Was was akan kejadian memilukan itu tampaknya menghingapi pula perasaan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman. Hal tersebut terlihat saat orang yang kini menjadi nomor satu di Cianjur itu menyampaikan sambutan saat gelar acara penandatangan kerjasama antara Kejaksaan Negeri Cianjur dengan Kepala Desa se Kabupaten Cianjur di halaman pendopo Cianjur, Kamis (28/3/2019).
Dalam sambutannya, Herman mengingatkan kembali para kepala desa tentang kejadian OTT KPK yang berlangsung pada Rabu (12/12/2018) lalu. Dia berharap tidak terulang kejadian seperti pada saat kerjasama Kejari dengan Dinas Pendidikan Cianjur ada OTT seminggu setelahnya.
"Jangan sampai terulang kejadian pada saat kerjasama Kejari dengan disdik, smp se kab cianjur yang di gelar di hotel Yasmin. Seminggu setelah kegiatan itu ada OTT,"kata Herman.
Herman mengingatkan bahwa dengan adanya kerjasama bukan berarti kepala desa bisa sewenang wenangnya.
"Jadi apa, layanan kerjasama bukan sewenang wenangnya, bukan ah sekarangmah saya dilindungi sama Kejaksaan. Tidak. Justru dengan kerjasama ini harus lebih hati hati,"terangnya.
Pernyataan Plt Bupati Cianjur mendapat apresiasi dari kalangan masyarakat. Seperti diungkapkan Ketua Masyarakat Benteng Cianjur (MATBECI), Maulana Dev.
Dia menilai apa yang disampaikan Plt Bupati tersebut sebagai bentuk mawas diri, mengingatkan sekaligus mengajak kepada semua pihak khususunya para pejabat agar tidak sampai melakukan kesalahan yang berdampak hukum untuk kedua kalinya.
"Kejadian OTT waktu lalu harus jadi cerminan. Apa yang disampaikan Plt sangat pas dan benar benar mantul (mantap betul),"ujarnya kepada Maharnews.com.
Menurutnya, peringatan dari Plt ini harus di camkan oleh setiap pejabat, karena perlu di ingat, apa yang disampaikan setiap pemimpin itu bukan sembarang, tapi setiap katanya sangat bertuah.
"Was was seorang pemimpin itu tak bisa dianggap sepele loh. Informasi yang saya dapat, sebelum terjadi OTT, bupati IRM sering menyampikan kata kata beraroma was was kepada pejabat di lingkungan Pemda Cianjur terkait kehadiran KPK di Cianjur,"ucapnya.
- Mou Kejari Cianjur Bukan Benteng Para Koruptor
- Terkait Kerjasama Kejaksaan Cianjur dengan Pemerintahan Desa
- Kadinsos Penuhi Panggilan Jaksa Terkait Dugaan Penyimpangan Bantuan PKH di Kecamatan Bojongpicung.
- Berkedok Sosialisasi, Oknum Pendamping PKH Bagikan Sticker Caleg
- Metro Puncak Rayakan Hari Jadi Ke-12
- Pesona Curug Gunung Karang, Sekali Datang Bakal Lupa Pulang
- Langgar Administrasi, Plt Bupati Bakal Jadi Eksekutor Desa Jayagiri