Diduga Supplier Licik! Salurkan Komoditas BPNT Tak Berkualitas

Foto : Daging sapi tetelan alias krewedan
Cianjur.Maharnews.com - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kembali ditemukan menerima daging sapi tetelan atau krewedan.
Sebelumnya, KPM Desa Jambudipa, kini giliran Keluarga Penerima Manfaat Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ditemukan serupa menerima daging tetelan dari program BPNT.
Kuat dugaan, Supplier dan e-Warong keruk, untung besar dari hak warga miskin.
Bantuan program BPNT yang diduga tak sesuai peraturan umum (Pedum) itu diakui oleh sekretaris Desa Ciwalen, Gilang Fahmi, lantaran pihaknya banyak menerima keluhan dari KPM.
"Kami banyak menerima keluhan terkait pengiriman beberapa jenis komoditas bantuan pangan non tunai (BPNT)," kata Gilang kepada Wartawan, Senin (22/8/2022).
Lebih lanjut, sekretaris Desa Ciwalen itu berujar, selain daging tetelan, buah dan sayuran jenis kentang juga banyak yang busuk.
"Bukan hanya komoditas jenis daging tetelan/kerewedan saja yang tidak layak komsumsi, tapi buah apel dan kentang pun diterima KPM banyak yang buruk/busuk,"ujarnya.
Gilang mengaku, hal tersebut berdasarkan hasil laporan dari KPM di masing masing RT yang ada diwilayah Desa Ciwalen.
"Itu berdasarkan hasil laporan KPM dari masing masing ke RT'an. Maka kami berharap kepada pihak supplier maupun Agen e-Warong dapat menjaga standar kualitas komoditas BPNT sesuai pedum," imbuhnya.
Program BPNT ini, lanjut Gilang, merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi bagi masyarakat yang tidak mampu, harapnya.
Oleh karena itu, janganlah KPM BPNT ini, dijadikan objek pihak tertentu yang ingin mengeruk keuntungan dengan cara-cara yang licik.
"Sejatinya komoditas BPNT ini, harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Untuk itu, temuan temuan beberapa jenis komoditas tidak berkualitas ini, hendaknya jangan sampai terulang lagi.” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Cianjur Atep Hermawan menegaskan, penyaluran komoditas program BPNT harus berkualitas.
"Harus berkualitas, sesuai dengan pedoman umum (Pedum) peraturan Kementerian Sosial (Kemensos) RI," tegas Atep saat di temui di kantor Wakil Rakyat Cianjur.
Sebelumnya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Warungkondang, Lili Mulyadin, mengaku sudah biasa terjadi ada keluhan KPM terhadap komoditas BPNT.
Karena menurutnya penyedia komoditas BPNT tidak mungkin menyiapkan daging sapi yang seutuhnya.
"Memang kalau daging seutuhnya itu, hal yang tidak mungkin. Pasti dalam komoditas daging itu, ada campurannya, seperti kayak krewedan," kata dia. (nn)
- Diduga Gara-Gara Limbah, 3 Tahun Petani Tidak Makan, Dewan : Bupati Cianjur Kemana Ajah?
- Susi : Kader PDIP Harus Mampu Menjadi Otak Partai
- Nasib Pedagang Pasar Ciranjang, "Hidup Segan Mati Tak Mau"
- Digugat Cakades kalah, Elan Hermawan : Tak Gentar!
- Ijin Tak Lengkap, Tambak Udang di Sinarlaut Cianjur Ditutup Sementara
- Permohonan Tak Ditanggapi, PRABU Akan Kirimi DPRD Cianjur Surat Talak
- Diduga Oknum ASN Dinas Pendidikan Terlibat Politik Praktis