Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Membangun Kesadaran Pendidikan Agama Islam di Cianjur

Oleh : RIDHA NESTU ADIDARMA STAI AL-AZHARY CIANJUR

Membangun Kesadaran Pendidikan Agama Islam di Cianjur

Foto : KH. Unang Muhibbah, AS


Participatory Action Research (PAR) adalah sebuah metode untuk melakukan penelitian secara komprehensif, dengan PAR kita bisa mengetahui dan memahami tanpa rasa canggung sebab Peneliti (Fasilitator) dengan Masyarakat yang akan dijadikan objek akan bersatu sehingga permasalahan akan lebih mudah teratasi. 

PAR bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam pendidikan, bisa melalui diskusi atau terlibat langsung dalam memajukan pendidikan tersebut.

Di berbagai daerah Cianjur khususnya di gang harapan 1, banyak sekali para pemuda yang telah disibukan oleh pekerjaan dan kegiatan sehingga para pemuda yang ingin mengikuti pengajian pun seringkali tidak hadir dikarenakan kondisi yang kelelahan.



 Faktanya, tidak semua para pemuda kelelahan melainkan merasa malu ditambah lagi kurangnya rangkulan yang tepat dan  kurangnya pendekatan yang dilakukan oleh stakeholder terkait.

Para orangtua memiliki andil yang sangat besar dalam hal ini, sebab apabila sejak kecil tidak diarahkan dan dibiasakan mengikuti pengajian maka pada saat dewasa akan mengalami penurunan giroh semangat dalam mencari ilmu.

Kondisi ekonomi di daerah ini sendiri adalah kelas menengah kebawah sehingga paradigma para pemuda ini apabila telah lulus sekolah harus segera bekerja supaya bisa hidup dengan layak. Padahal tidak selamanya segala sesuatu itu diukur dengan materi, sebab menurut Imam Maliki dan Syafi'i Rezeki itu terbagi 2 macam:

1. Khuduri (Datangnya dari Alloh tanpa harus kita bekerja Keras)
2. Kasbi (Datangnya dari Alloh dengan cara berusaha).

Makanya kita boleh berusaha untuk mencari rezeki namun tetap segala sesuatu harus diniatkan karena Allah supaya segala bentuk yang telah kita miliki menjadi Berkah.

PAR sebagai Corak Pemberdayaan Pendidikan Peneliti mendukung penuh atas keinginan Pimpinan Pondok Pesantren Hikmatun Nashr, KH. Unang Muhibbah, AS. Beliau mengatakan bahwa sangat mencintai anak kecil, beliau pun sangat terbuka apabila ada pemuda yang ingin bersilaturahmi dengannya. Ini adalah hal yang sangat krusial sebab bisa menjadi generasi penerus yang unggul dan memotivasi para pemuda untuk kembali mengikuti pengajian pengajian. 

Hal ini pun mendapatkan respon yang baik dari stakeholder terkait sehingga setiap acara mendapatkan dukungan penuh dari Lurah setempat, masyarakat setempat bersama Karang Taruna ikut meramaikan dan mendukung pengajian.

Jadwal pengajian pun di bedakan guna mengefektifkan dan mengefisiensikan waktu, untuk anak-anak dan remaja diselenggarakan saat ba'da maghrib sampai ba'da isya, untuk pengajian dewasa dan orangtua diselenggarakan setiap hari Senin, Rabu, dan Kamis pukul 06.00 WIB sampai 07.15 WIB. Untuk acara umum dilaksanakan setiap 1 Bulan/1x yaitu setiap hari Sabtu akhir bulan pukul 19.00 WIB sampai 22.30 WIB.



Disinilah PAR sangat dibutuhkan untuk mendorong keterlibatan masyarakat supaya SDM yang ada di daerah ini pun meningkat, dari yang buta huruf menjadi mengetahui dan memahami huruf hijaiyah dan abjad. Setelah mengerti, mereka di didik untuk dijadikan Imam di masa yang akan datang.

Belakangan ini telah terjadi krisis Imam di daerah tersebut maka dari itu solusinya adalah mendidik para pemuda agar memiliki giroh untuk mempelajari ilmu agama yang lebih dalam sehingga pada saat tidak ada yang bisa menjadi imam, para pemuda siap tampil menjadi imam. Bahkan saat ini, anak-anak dan pemuda yang berada di jalan Aria Cikondang mengikuti pengajian di Hikmatun Nashr.

Implementasi PAR untuk memberdayakan masyarakat pun dinilai sangat efektif dan efisien, sebab masyarakat yang awalnya kurang memperhatikan di bidang keagamaan, sekarang menjadi tersadarkan sehingga banyak orangtua yang menitipkan anak-anaknya untuk diajarkan ilmu agama.

Karang taruna pun selalu dilibatkan dalam kegiatan Hari Besar Islam seperti Rajaban, Muludan, Muharaman, dll.




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE