Pengamat Menduga Ibang Nyalon Bupati Antisipasi Herman Tak Bisa Maju
Foto : Sekpri Bupati, Mummad Solih alias Kang Ibang (mengenakan kemeja putih berpeci) diduga tengah melakukan kegiatan politik di lingkungan pendopo pancaniti, belum lama ini.
CIANJUR.Maharnews.com- Kemunculan sosok Muhammad Solih, pegawai honorer yang bertugas sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Bupati Cianjur Herman Suherman di kancah pesta demokrasi Pilkada Cianjur 2024 mendapat sorotan.
Seperti diketahui, Sekpri yang biasa disapa Kang Ibang itu saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan dirinya yang akan maju pada Pilkada 2024 sebagai calon bupati.
Direktur CRC, Anton Ramadhan menilai, kemunculan Ibang tersebut diduga sebagai strategi atau langkah antisipasi Herman jika seandainya ia benar-benar tak bisa maju pada Pilkada 2024 sebagai calon bupati, yang langkahnya berpotensi terganjal oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ini sebuah analisa atau prediksi. Cukup dengan logika dasar saja. Seorang sekpri bupati tiba-tiba percaya diri nyalon bupati. Bahkan ketika secara etika gaya kampanyenya kurang baik, yakni mempromosikan diri seolah dia sudah seperti bupati atau seolah pantas menggantikan peran bupati, namun tak ada teguran sama sekali dari Herman," ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/5/2024).
Ia menyontohkan, sosok Ibang pernah ditampilkan di salah satu media, ia tengah menerima tamu di Pendopo Cianjur, Kapasitas dan posisi duduk yang sepantasnya dilakukan oleh bupati, diambil alih oleh seorang sekpri.
Menurutnya, kejadian tersebut seolah meniadakan peran Wakil Bupati atau Sekda Cianjur.
"Kita bisa lihat dari gelagatnya. Prediksi saya, niat Ibang nyalon bupati itu bukan inisiatif sendiri, tapi diduga rencana bersama Herman juga. Istilah tepatnya mungkin sedang cek ombak. Jika surveinya bagus, bukan tidak mungkin Ibang akan menjadi calon bupati dan Herman nyalon sebagai wakil bupati. Tak ada yang tak mungkin dalam politik. Rencana ini logis jika seandainya Herman terganjal putusan MK tak bisa nyalon bupati lagi," bebernya.
Anton mengingatkan, sosok Ibang begitu fenomenal. Bahkan, sambung dia, segudang isu miring kerap menghampiri seorang tenaga kerja sukarela (TKS) yang satu ini, baik isu pribadi terkait pembelian kendaraan mewah, maupun isu yang diberitakan media nasional terkait tudingan memperjualbelikan jabatan senilai Rp500 juta hingga Rp1 M.
"Bisa dicek di sejumlah media, Ibang pernah dituding memperjualbelikan jabatan bagi ASN (aparatur sipil negara) yang ingin menjabat kepala OPD (organisasi perangkat daerah). Jadi, Ibang ini diduga memiliki kedekatan luar biasa dengan Herman, bahkan disebut-sebut memiliki pengaruh kuat di lingkungan Pemkab Cianjur," ungkapnya.
Terkait putusan MK yang bisa mengganjal Herman tidak bisa mencalonkan sebagai bupati pada Pilkada 2024, Anton menegaskan, putusannya tak bisa lagi diganggu gugat.
Hal yang masih jadi perdebatan, sambung Anton, yakni ketepatan waktu masa jabatan Herman, apakah sudah dihitung dua periode atau belum.
"Versi CRC sudah dua periode, ketika ada pihak lain yang menilai belum dua periode, itu sah-sah saja, karena itu pendapat. Tapi intinya, karena masih ada keraguan, diduga kemunculan Ibang ini menjadi langkah antisipasi Herman," pungkasnya.(*)
- Nuansa Merah Memudar di Kegiatan Manjur, Ini Kata Bupati
- Tekan Kenakalan Remaja, Kasi Intelijen Sambangi SMKN 2 Cilaku
- Optimalkan PAD Bappenda Gandeng Kejari Cianjur, Siap Siap WP Bandel
- CRC: Pilkada Cianjur Kemungkinan Tanpa Petahana
- 432 Calon Haji Asal Cianjur Hari Ini Resmi Dilepas
- Sengketa Hasil Pileg di Cianjur Lanjut ke Mahkamah Konstitusi, Putusannya...
- Susi : PDIP Bakal Bikin Kejutan, Soal Apa Yach?