Pernyataan TMS Soal Perang Baratayudha, Pengamat : Antara Guru dan Murid
Foto : Ilustrasi maharnews
CIANJUR.Maharnews.com- Baru dilantik menjadi Ketua DPD NasDem Cianjur suara Tjetjep Muchtar Soleh menggelegar sebut Pilkada Cianjur 2024 merupakan "Perang Baratayudha".
Wartawan senior Cianjur Kang Deden Sukmayadi menilai, pernyataan sang mantan Bupati Cianjur dua periode tersebut seakan memberi isarat bahwa dirinya akan terjun ikut meramaikan pesta demokrasi di Cianjur nanti, atau menjadi tenaga pendorong dibalik calon bupati untuk memenangkannya.
"Paling tidak, memegang peranan penting sebagai katalisator memperkuat dinamika pilkada Cianjur 2024 yang akan datang,"ujar Kang Deden di kantor redaksi Maharnews.com.
Berdasarkan analisanya, "Perang Baratayudha" yang dikatakan oleh Tjetjep Muchtar Soleh itu sepertinya menyimpan himpunan sejarah politik yang bertumpu pada dimensi kekuasaan 7 tahun ke belakang.
Gambaran atau bayangan masa lalu itu tidak bisa tidak, memang bukan merupakan sebuah misteri, namun dipahami secara terbuka khususnya oleh pihak-pihak yang bergelut dalam dunia perpolitikan di Cianjur.
"Memang kembalinya Tjetjep Muchtar Soleh menjadi Ketua DPD Partai NasDem Cianjur, tanpa sebab? Siapa tahu Tjetjep Muchtar Soleh ingin kembali jadi Bupati Cianjur?
Siapa mengira Tjetjep Muchtar Soleh punya kandidat untuk maju di pilkada Cianjur 2024. Siapa sangka Tjetjep Muchtar Soleh tidak memiliki hasrat politik untuk perubahan ke arah yang lebih baik di Kabupaten Cianjur?,"ungkapnya.
Jika diantara prediksi itu benar salah satunya, seperti telah dikemukakan di atas, maka siapa saja pesaing atau lawan yang akan dihadapi oleh pihak Tjetjep Muchtar Soleh?
"Hitung-hitungan secara politis pemegang kekuasaan di Cianjur saat ini adalah Herman Suherman. Andaikan terjadi, Tjetjep Muchtar Soleh dan Herman maju di Pilkada Cianjur tahun 2024 mendatang, mungkin inilah pengertian dari sebutan "Perang Baratayudha",terangnya.
Sebab, kata Deden, 7 tahun yang lalu, antara Tjetjep Muchtar Soleh dengan Herman Suherman dapat dikatan "bersaudara" yang mengurai keterikatan dan keterkaitan sebutan sebagai "anak didik" yang pada akhirnya saling menjaga jarak, hingga satu sama lainnya seakan tidak saling mengenal, merasa asing dalam peta kekuatan politik maupun kekuasaan di Cianjur.
Mungkin saja Tjetjep Muchtar Soleh tidak akan mencetuskan "Perang Baratayudha" jika lawan di pilkada Cianjur 2024 bukan Herman Suherman.
"Intinya kisah antara maha guru Dorna dan Arjuna atau berhadapannya sang guru dan murid,"pungkasnya.
Menyitir dari berbagai sudut pandang tentang cerita Perang Baratayudha, perang keluarga atau Baratayudha adalah puncak dari perseteruan yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa.
Semua ini bermula dari pihak Kurawa yang berambisi untuk menguasai Astinapura secara penuh, kemudian melakukan segala cara untuk menyingkirkan Pandawa yang sebenarnya merupakan saudara mereka sendiri.
- Jalan Cisel Rusak, UAS : Tanpa AB Lobi Dewan Provinsi Mandul
- Kejari Cianjur Berikan Restorative Justice, TSK Penadah Motor Curian Bernafas Lega
- NasDem Tabuh Genderang, TMS : Pilakda 2024 Perang Bratayudha
- 4 Tahun Disegel, Pengelolaan Dana BOS SDN Cigombong Dipertanyakan
- Pegawai Kantor Kecamatan Sukuluyu Bekerja di Bawah Ancaman
- Retribusi ditarik, Agrowisata Pandanwangi Diterlantarkan
- SDN Cigombong Disegel, Mamang Gawel : Keterlaluan Eta!