SJJI Ekploitasi Mas Akan Jadi Bencana, Camat Mengizinkan di Tuntut Mundur

Maharnews.com

CIANJUR-Masyarakat Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur, di hadapkan dengan kenyataan pahit, dengan adanya modal yang bersumber dari Australia (kapitalis asing) dengan menggunakan tangan-tangan kapitalis lokal PT. Cianjur Giri Kencana berupaya untuk mengekploitasi sumber daya alam (SDA) yang beralokasi di Gunung Kancana, berupa penambang mineral (Emas) dengan luasan 1000 Ha."Ungkap Eka Pratama 29/10/2018.

Tentunya hal ini akan menjadi bencana bagi masyarakat Gekbrong (lanjut eka) khususnya dan masyarakat Cianjur pada umumnya serta Rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia pada hakikatnya.

Kita Sejajar Institusi (SJJI) beserta Rakyat Gekbrong, menuntut, 1. Tolak Eksploitasi Emas di Gunung Kancana, 2 Menuntut Camat Gekbrong untuk menolak rencana Ekploitasi PT. Cianjur Giri Kencana, tampa syarat apapun, 3 Apa bila Camat Gekbrong menyepakati rencana Ekploitasi Emas di Gunung Kancana, maka kami serukan untuk mundur dari Jabatan Camat.

Adang Sumaryadi Camat Gekbrong saat di konfirmasi menegaskan,
Kaitan dengan ekploitasi dengan ekploitasi ini, dimana mensosialisasikan, hasil dari pada kajian, atau penelitian dari Pt tersebut, melalui masukannya, tentang potensi di Gunung Kancana ini yang meliputi tiga wilayah, Desa Sukaratu, Cinta Asih dan Cikahuripan, nah sesuai aspirasi mereka maka kami menyetujui penolakan warga, apa yang jadi harapan masyarakat, Untuk selanjutnya kaitan eksploitasi, atau pemanfaatan lahan itu sendiri." Kita menolak ".Tandasnya.

Terpisah Hendra Malik (Aktvis APPBC ), selasa 30/10 menuturkan, Masalah terbesar yang akan terjadi dari dampak tambang tersebut adalah rusaknya alam atau lingkungan yang sangat luar biasa, jangan tertipu dengan dalih peningkatan ekonomi masyarakat toh pada akhirnya masyarakat tidak akan menikmati hasilnya malah sebaliknya masyarakat hanya akan dapat masalah atas dampak keruskan lingkungan tersebut.

Dalam hal ini ( Masih Kata Hendra) pemerintah harus cepat tanggap dan tegas dalam mengambil keputusan, baik pemerintah desa, kecamatan sampai pemerintah kabupaten. Sudah banyak contoh terjadi di kabupaten cianjur, investor hanya mengeruk keuntungan saja tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosialnya."Tukasnya.