Berburu Madu Liar di Kaki Gunung Sumbul Cihea

Foto : Pemburu sarang madu liar asal Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur menunjukan madu liar di leweung Pasir Saronge yang berhasil dipanennya.
CIANJUR.Maharnews.com- Wilayah Cianjur bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat terdapat potensi madu liar.
Salah satunya di hutan sekitar areal kaki Gunung Sumbul, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Lahan yang sebagian besar berupa kebun dan hutan dengan kontur yang berbukit-bukit terjal rupanya menjadi daya tarik lebah hutan bersarang disana.
Potensi tersebut dimanfaatkan oleh Ifan dan Epul, warga Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi yang sehari hari berprofesi sebagai pemburu sarang madu liar.
"Sarang madu liar disini dibilang banyak sih tidak juga, tapi kalau kitanya mau menjelajah, menyisir ya ada saja Kang,"ujar Epul saat ditemui di hutan Pasir Saronge disela persiapan mengambil sarang madu liar yang menggantung di pohon randu.

Menurutnya ketersediaan madu liar di hutan tentu saja sangat terbatas. Bila dieksploitasi terlalu banyak tidak bagus juga, Karana akan mengganggu keseimbangan hayati.
"Setiap tempat kita jelajahi ulang setelah tiga atau empat bulan sekali. Kalau ditemui sarang lebah yang cukup banyak kandungan madunya, langsung kita panen. Tapi kalau diperkirakan hanya sedikit madunya kita biarkan dulu,"kata Epul.
Proses pengambilan madu tidak sembarangan, Epul mengatakan sarang madu yang dipanen tidak semuanya diambil, namun disisakan secukupnya.
"Supaya koloni lebah tetap hidup dan berkembang biak memproduksi madu,"imbuhnya.
Pekerjaan Beresiko Tinggi
Berburu madu liar bukanlah pekerjaan yang mudah. Hanya orang yang berketerampilan dan pengetahuan khusus bisa memanen sarang madu liar. Pasalnya sarang madu liar ini biasanya ditemukan di tempat yang tinggi dan sulit dijangkau.

"Biasnya sih di pepohonan yang tinggi. Bahkan ada juga yang di ujung dahannya,"ungkap Ifan.
Ifan mengaku keterampilannya berburu sarang madu liar merupakan turun temurun dari sesepuhnya.

"Awalnya sih sering ikut orang tua, lama lama jadi terbiasa dan akhirnya jadi bisa. Intinya urusan ngambil madu itu butuh modal keberanian,"ujarnya.
Sebagai informasi, madu liar adalah madu yang diproduksi oleh lebah yang mengumpulkan nektar dari bunga-bunga liar di alam bebas, bukan dari lebah yang dipelihara dalam sarang lebah yang dikendalikan oleh manusia.
Madu liar umumnya dihasilkan oleh spesies lebah yang hidup di alam liar dan membuat sarang di tempat-tempat yang sulit dijangkau atau tersembunyi seperti di celah batu, di dalam lubang pohon atau bahkan di dalam tanah.
Madu liar memiliki karakteristik yang berbeda dengan madu yang diproduksi secara massal, karena berasal dari sumber bunga yang beragam dan tidak dikendalikan oleh manusia.

Madu liar umumnya dianggap memiliki rasa dan aroma yang lebih khas dan alami daripada madu yang diproduksi secara massal.
Karena medan yang berat, pengambilan madu yang sulit dan berbahaya, citarasanya yang khas alami, serta memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus, madu liar atau madu hutan biasanya dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan madu dari lebah yang diternakkan.
- BKAD Cianjur Tekan ASN Yang Memegang Kendaraan Plat Merah, Segera Bayar Pajak
- Pendemo Tuntut DPR Dibubarkan, Ini Sikap Ketua DPRD Cianjur
- Bagikan Bendera Merah Putih dengan Cara Dilempar, Ini Pendapat Bupati dan Tokoh Masyarakat Cianjur
- Ada keluhan air PDAM Tirta Mukti Cianjur, ini Kontaknya
- 12 Kali Berturut, PDAM Tirta Mukti Sabet Predikat Sehat dan Opini WTP
- Empat Pimpinan DPRD Cianjur Temui Pendemo, Sedikit!!
- Cinta dan Penghargaan Bupati Cianjur Terhadap Sang Saka Merah Putih














