Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Deteksi Covid-19, Cianjur Gunakan Diagnosa TCM

Deteksi Covid-19, Cianjur Gunakan Diagnosa TCM

Foto : Juru Bicara Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal


CIANJUR. Maharnews.com - Keberadaan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mendiagnosa paparan virus Covid-19 di Kabupaten Cianjur menjadi tanda tanya publik. Sebenarnya apa sih kelebihan alat tersebut dan apa bedanya dengan rapid test atau swab test.

Mencari penjelasan, maharnews mewawancarai Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, dr. Yusman Faisal. Ia mengungkapkan Kabupaten Cianjur telah memiliki dua alat TCM.

"Satu di RSUD Sayang dan satu di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang berlokasi di Bojong," ungkapnya saat ditemui di Pendopo, Jumat (19/6/2020).

Yusman yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular menerangkan ada perbedaan yang signifikan antara TCM dan rapid test. Ia memastikan rapid test hanya digunakan sebagai skrining atau pendeteksian awal bukan untuk mendiagnosa, sedangkan TCM merupakan alat mendiagnosa.

"TCM merupakan tes cepat yang hasilnya dapat segera diketahui dalam jangka waktu dua jam," ucapnya.

Ditanya apakah alat swab test dan TCM dapat disamakan, Yusman menerangkan meski memiliki akurasi yang sama, tetapi keduanya merupakan alat yang berbeda. TCM alat diagnosa COVID-19 berbasis catridge dan hanya untuk tes qualitatif, hasilnya positif dan negatif.

"Kalau swab test hasilnya dapat berupa kualitatif dan kuantitatif. Artinya ada angka disitu (hasil swab test, red), sehingga dokter yang menangani bisa memproyeksikan atau memprediksi berapa kali lagi pengobatan hingga pasien sembuh," terangnya.

Dihimpun dari beberapa referensi, sebelumnya tes TCM digunakan untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB) dengan berdasarkan pemeriksaan molekuler. Metode pemeriksaan COVID-19 ini menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.

Virus COVID-19 diidentifikasi pada RNA-nya yang menggunakan cartridge khusus. Hasil tes ini terbilang cukup cepat, karena bisa diketahui hasilnya dalam waktu kurang lebih dua jam. Hasilnya hanya berupa data kualitatig, dengan kata lain positif atau negatif terpapar COVID-19.

Metode TCM ini mulai digunakan sesuai usulan dari pemerintah melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan virus COVID-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di kantor BNPB yang juga ditayangkan di akun media sosial BNPB, Rabu (1/4/2020).

Yurianto menuturkan mesin TCM sendiri bukanlah metode pemeriksaan baru di dunia medis lantaran biasa digunakan untuk mendeteksi penyakit TBC. Sebelum dapat dipergunakan mesin tersebut harus ada konversi catridge terlebih dahulu.

“Penjajakan perubahan ini tentunya tidak sedemikian mudah, karena pasti akan membutuhkan perubahan pada setting mesin, kemudian melatih SDM, dan menyiapkan catridgenya,” ucap dia. (wan)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE