Diduga Tak Berizin Batching Plant Terancam Disegel

Foto : Komisi A DPRD Cianjur saat melakukan Sidak batching plan bersama Pol-PP dan DPMPTSP
CIANJUR-- Sejumlah batching plan penyedia ready mix yang berdiri di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga tidak dilengkapi izin resmi.
Hal itu terungkap saat Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur bersama Satpol PP dan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cianjur menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah lokasi batching plan, Senin (29/6/2020).
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, M Isnaeni, mengatakan berdasarkan hasil sidak ke sejumlah batching plan yang ada di wilayah Kecamatan Sukaluyu, tak ada satupun yang dapat menunjukkan dokumen perizinannya.
“Hari ini kita melaksanakan sidak terkait dengan proses perizinan yang mereka miliki di usaha batching plant. Komisi A bersama Pol PP dan batching plan langsung ke lokasi yang kita datangi empat batching plant tetapi keempat pimpinannya tidak hadir, sehingga tidak bisa memperlihatkan perizinannya. Tetapi kami punya informasi, bahwa sebetulnya batching plant yang kami datangi perizinannya kurang lengkap,” kata Isnaeni, kepada wartawan, Senin.
Isnaeni mengungkapkan, pihaknya terpaksa mengundang pengelola batching plant yang ada di Cianjur untuk datang ke Komisi A pada hari Kamis (2/7/2020) mendatang.
“Jika hari Kamis tidak datang atau tidak bisa menunjukkan perizinan batching plant-nya, terpaksa kami akan menurunkan rekomendasi untuk menutup kegiatan mereka,” tegasnya.
Isnaeni menyebutkan, perizinan batching plant sebenarnya sangat banyak yang harus ditempuh dan tidak sesederhana yang dipikirkan. Salah satunya, harus ada izin usaha jasa konstruksi nasional dan persetujuan Amdal Lalu Lintas dimana batching plant berdiri.
”Kalau (berdiri) di dekat jalan nasional harus dari Kemenhub (Amdal Lalin),” tandas Isnaeni.
Isnaeni mengatakan, pihaknya mendorong agar pengelola batching plant memiliki perizinan lengkap. “Perlu kami bereskan, jangan sampai mereka yang berusaha disini kelengkapan perizinannya tidak mereka tempuh,” ucapnya.
Saat ditanya berapa jumlah batching plant di Cianjur, Isnaeni mengungkapkan baru ada sekitar 11 batching plant. Namun yang skalanya kecil juga ada.
“Kita sudah pastikan, hari Kamis mereka tidak bisa menunjukkan (perizinan) kita akan tutup,” tandasnya.
- Kaban Kesbangpol Sebut Warga Mengada-ada Terkait Keluhan Pengguna Jalan
- Wisata Situs Gunung Padang Kembali Dibuka, Ini Syarat yang Harus Dipatuhi Pengunjung
- Kini PCNU Cianjur Menjadi Tujuan Study Banding
- Tender DAK yang Bakal Digugat Banjir Peminat, Diikuti 67 Peserta Rekanan
- Gugus Tugas Covid-19 Rapid Test Anggota Bawaslu Kabupaten Cianjur
- Sertijab Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Niki Jabat Kanit II Subdit III Ditreskrimsus Polda Jabar
- Peringati HANI 2020, BNN Cianjur Buat Tiga Setrategi Pencegahan