Hanya Enam Perusahaan Penyuplai Beras BPNT Hadiri Sosialisasi SE Mensos, Tergetnya 25 Persen

Kasubdivre Bulog Cianjur : jangan neko-neko

CIANJUR. Maharnews.com - Beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sejak bulan September 2019 ini akan berasal dari Bulog. Sosialisasi Surat Edaran (SE) Menteri Sosial (Mensos) terkait itu pun telah dilaksanakan, namun hanya enam perusahaan yang hadir dengan target awal 25 persen.

Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Agus Siswantoro mengungkapkan target awal 25 hingga 30 persen beras harus berasal dari bulog. Rencananya mulai dilaksanakan di pertengahan September 2019.

"Dilakukan bertahap dengan target akhir 100 persen di awal tahun 2020," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Ditanya terkait kualitas beras untuk BPNT, Agus menerangkan berasnya termasuk dalam kualitas baik dengan kategori beras komersial. Harganya kompetitif tergantung harga pasar, berbeda dengan harga beras medium yang berfungsi sebagai penetral harga pasar dengan harga Rp 8100.

"Beras komersial harga terendah Rp 9500, harga tertinggi tidak menutup kemungkinan menyentuh angka 10 ribu tergantung harga pasaran. Itu termasuk harga kemasan dari bulog yang berbeda tidak seperti bansos rastra. Kalau biaya distribusi tidak termasuk," ujarnya.

Guna penuhi target, Agus menerangkan sosialisasi telah dilakukan kepada enam perusahaan besar penyuplai beras BPNT di Cianjur. Hasil sosialisasi, semuanya siap menjalankan SE Mensos tersebut secara bertahap.

"Kemarin hasil koordinasi dengan Ketua Tikors Cianjur, Ibu Nurul, akhirnya datang 6 perusahaan penyuplai beras BPNT dalam sosialisasi. Tapi sifatnya menghimbau kepada supllier untuk mengambil beras dari Bulog, bukan agen atau e-warung," terangnya.

Meski begitu, Agus mengaku tidak ada sanksi bagi supplier yang melanggar hal itu. Sehingga ia hanya dapat menghimbau kepada suplier.

"Dihimbau jangan neko-neko bagi supplier, sehingga beras kualitasnya tidak berubah," pungkasnya. (wan)