Begini Nasib Mak Odah, Jompo Sebatangkara di Cianjur
Tidur Beralaskan Bilik Bambu Tanpa Lampu Penerangan

CIANJUR. Maharnews.com -Indahnya gemerlap lampu penerangan di tengah kota Tatar Santri tak mungkin pernah di lihat Mak Odah.
Begitupun dengan empuknya hamparan rumput hijau sintetis di depan Masjid Agung Cianjur yang bernilai ratusan juta rupiah, tak mungkin dapat dirasakannya pula.
Hanya kerasnya hamparan bilik bambu yang bisa dirasakan, saat harus merebahkan badan yang sudah berbalut kulit kering kerontang terserang kantuk.
Menjalani hidup dalam kegelapan tanpa ada penerangan, seolah sudah menjadi sesuatu yang biasa bagi sosok jompo berusia 85 tahun itu.
Rumah panggung sangat sederhana berukuran 2X2,5 terbuat dari bilik bambu yang sudah rapuh, seakan menjadi saksi bisu, pahit getirnya Sang Nenek yang kini hidup sebatang kara di Kampung Pasir gede Rt.02 Rw. 04 Desa Mekargalih Kecamatan Ciranjang menjalani kerasnya roda kehidupan di zaman milenial.
Selama ini, untuk sehari hari Mak Odah mengandalkan pemberian dari Pak Ade Sulaiman yang masih ada hubungan keluarga jauh. Ademengaku apa yang diberikannya itu sebagai bentuk rasa kemanusiaan.
“Yang memberi makan sehari hari kadang istri atau saya juga. Ini sudah berlangsung selama 15 tahun . Memang suka ada bantuan dari desa berupa beras Raskin, tapi masa iyah orang lagi sakit diberi makan raskin. Apa yang saya makan dengan keluarga ya itu yang saya berikan buat Mak Odah,”ujar Ade Sulaiman kepada Maharnews.com, Senin (14/1/2019).
Saya berharap ada respon dari pemerintah ataupun masyarakat yang mempunyai harta berlebih untuk ikut membantu Mak Odah. (Jie).
- Proyek Bermasalah Landmark Alun-Alun Cianjur, Bakal Di Resmikan RI -1
- Ini Jawaban KPU Terkait Nasib Caleg NasDem AA Pasca Vonis Hakim
- Bantahan PT. SJM Malah Kuatkan Dugaan Pengaturan Pemenang Proyek Landmark Alun-Alun Cianjur
- Megaproyek Campaka Dihentikan
- Ajukan 9 Tuntutan Ustad Umar "Jangan Ada Dusta Di Antara Kita"
- Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Haurwangi Diresmikan
- Kecewa Sidang Di Tunda Ibu Korban Menangis Histeris