Selamatkan DD, Presidium Ampuh Dorong Kader Jadi Colon Kades

CIANJUR. Maharnews.com - Pada prinsipnya, berangkat dari berbagai hasil temuan dilapangan, baik temuan-temuan dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) badan pemeriksa keuangan (BPK), ataupun temuan lain. 

Pada tahun 2018 bahwa kasus yang paling mencuat yang terjadi, hampir terjadi 88,7% penyelewengan terhadap tatakelola anggaran dana desa (DD)," Ujar Yana Nurzaman kepada maharnews.com diposko kemenangan calon kades Alvi Wahyudin, Senin (9/12/2019).

Yana mengungkapkan bahwa dana desa (DD) yang dipersepsikan menjadi kewengan penuh kepala desa.

"Dana desa ini banyak dipersepsikan menjadi kewenangan penuh kepala desa. Padahal tidak seperti itu, bahwa tatakelola dana desa itu tetap harus menuju kepada peraturan perundang - perundangan yang ada,  yaitu peraturan kepala LKPP nomor 22 Tahun 2015. 

Bagaimana tatakelolanya harus mengacu pada peraturan tersebut. Dan untuk tahun 2020 itu, kemudian peraturannya itu sudah dirubah oleh peraturan LKPP yang baru. 

"Sehingga kemudian ketika tatakelola itu tidak menuju kepada aturan yang ada, akhirnya mengakibatkan terjadinya banyak berbagai temuan penyelewengan. Bahkan beberapa desa yang kemudian yang masuk proses penyelidikan, sudah berproses kepada hukum di pengadilan," Ungkapnya.

Disinggung soal ada berapa kader AMPUH di Tahun 2019 ini yang didorong untuk menjadi calon kepala desa (Calkades), Yana mengatakan, bahwa inti dari momentum tersebut,  tentunya merupakan salah satu peluang besar kita untuk menyelamatkan anggaran dana desa (DD), yang memang banyak dimanfaat oknum.

"Mudah-mudahan dengan banyaknya kader kita yang nantinya jadi kepala desa anggaran tersebut dapat diselamatkan dan disalurkan sesuai aturan dan perundang-undangan. 

Sebetunya intinya adalah itu, bahwa kita mencoba mendorong kader-kader dan anggota yang memang punya kapasitas kemudian kita dorong untuk mencalonkan diri," Pungkasnya.(NN)