Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Bantuan Tahap 4 Tak Kunjung Cair, AMPUH : Bupati Jangan Cuci Tangan

Bantuan Tahap 4 Tak Kunjung Cair, AMPUH : Bupati Jangan Cuci Tangan

Foto : Ketua Presidium Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (AMPUH) Yana Nurzaman


Cianjur.maharnews.com - Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (AMPUH) menyoroti statement Bupati Cianjur yang diduga menyalahkan masyarakat terkait keterlambatan pencairan bantuan stimulan Gempa tahap 4.

Pihaknya berpendapat bahwa Bupati Cianjur Herman Suherman, cenderung ngawur, tidak mendidik, dan terkesan cuci tangan. 

Selain itu, AMPUH juga menilai apa yang disampaikan Bupati Cianjur sebagai bukti ketidakfahaman Pemkab dalam hal ini Bupati atas berbagai segala permasalahan yang ada di lapangan. 

"Harus kami sampaikan bahwa kewenangan segala proses, tahapan, dan evaluasi pendataan warga calon penerima bantuan," ujar Ketua Presidium AMPUH Cianjur, Yana Nurzaman kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

Yana mengatakan, mengenai adanya kesalahan dalam pengajuan dana stimulan gempa bumi dalam hal beberapa pengajuan diklaim Bupati, itu merupakan kurangnya pengawasan dari intansi terkait.

"Itu mutlak menjadi tugas dan kewenangan tim teknis dibawah koordinasi langsung Dinas Perkim (Perumahan dan Pemukiman) dibantu fasilitator teknis dan aparatur Pemerintahan Desa," bebernya.

Lebih lanjut Yana menuturkan, kalaupun ada warga masyarakat yang mengajukan bantuan secara berulang dan lolos, tidak kemudian yang harus dikambinghitamkan itu warga terdampak gempa.

"Padahal itu mutlak menjadi kesalahan tenaga/fasilitator yang bertugas melakukan pendataan," tutur Yana.

Lebih jauh kejadian pendataan berulang itu merupakan konspirasi dari oknum-oknum yang ada dilingkaran pendataan dengan memanfaatkan ketidakpahaman warga.

"Faktanya banyak juga bukti-bukti yang mengindikasikan oknum-oknum aparatur di Pemdes yang main, mereka dengan segala upaya berusaha memperkaya diri di lingkaran penanganan pasca gempa ini," kata Yana. (nn)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE