Dewan PDI P Beri Pencerahan Guru Ngaji Cianjur
Giat Jagong Masalah Haji dan Umroh

Foto : Foto bersama anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan Muhamad Abdul Azis bareng peserta giat Jagong Masalah Haji dan Umroh , Minggu 22 September 2025
CIANJUR.Maharnews.com- Sejumlah guru ngaji di Kabupaten Cianjur mendapat pencerahan dari anggota dewan fraksi PDI Perjuangan melalui kegiatan bertajuk "Jagong Masalah Haji dan Umroh"
Kegiatan yang digagas anggota Komisi VIII DPR RI, H. Muhamad Abdul Azis Sefudin ini berlangsung di Jamaras Agro Farm Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Minggu (21/9/2025).
Tokoh agama dan masyarakat yang hadir tampak antusias mendengarkan pemaparan dari M Abdul Azis yang didampingi Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, Rian Fauzi.
Anggota dewan RI yang akrab disapa Mas Azis ini memaparkan berbagai isu krusial terkait penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari panjangnya masa tunggu, biaya haji yang terjangkau, hingga pembentukan Kementerian Haji dan Umroh sebagai lembaga baru yang akan fokus melayani jamaah Indonesia.
Menurutnya saat ini rata-rata waktu tunggu calon jamaah haji di Indonesia mencapai 20 tahun, bahkan di beberapa daerah seperti Banten bisa mencapai 49 tahun.
“Kalau pemerintah Arab Saudi jadi menambah kuota haji dunia hingga 6 juta pada 2030, maka Indonesia berpeluang mendapat 500 ribu kuota. Itu bisa memangkas antrian dari 20 tahun menjadi 10 tahun,jelas Azis.
Selain persoalan antrian, Azis juga menegaskan bahwa biaya haji di Indonesia adalah yang termurah di dunia. Jamaah hanya membayar sekitar Rp55 juta dari total biaya Rp89 juta, sisanya ditanggung melalui Badan Pengelola Haji (BPH).
“Kalau dibandingkan, di Malaysia biaya haji reguler bisa mencapai Rp200 juta. Jadi negara hadir meringankan umat,” tambahnya.
Azis juga memaparkan rencana kerja sama pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi untuk membangun Kampung Haji di atas lahan 50 hektare dekat Masjidil Haram.
Fasilitas ini diharapkan mampu memangkas biaya penginapan dan akomodasi jamaah. “Cita-citanya, ke depan biaya haji dan umroh bisa sama, lebih murah, dan lebih nyaman,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Muhammad Abdul Azis Sefudinberharap masyarakat, khususnya para guru ngaji, bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan pemerintah terkait haji dan umroh.
“Saya berjuang di DPR agar negara hadir dalam melayani umat. Mudah-mudahan semua yang hadir hari ini bisa berkesempatan menjadi tamu Allah di Tanah Suci,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi PHU Kemenag Cianjur, Rian Fauzi, menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 23 ribu calon jamaah haji asal Cianjur yang masih dalam daftar tunggu.
Dengan kuota tahunan hanya 1.305 orang, rata-rata masa tunggu di Cianjur mencapai 17–18 tahun. Ia pun mendorong masyarakat agar segera membuka tabungan haji sejak dini.
“Mulai dari Rp100 ribu pun bisa. Ada tukang parkir yang berhasil berangkat haji setelah 13 tahun menabung. Jadi yang penting niat dan ikhtiar,” ujarnya.
Rian menambahkan, keberangkatan haji pada hakikatnya adalah panggilan Allah SWT. Meski sudah mendaftar, tidak semua bisa berangkat jika Allah belum mengizinkan.
“Ada yang gagal berangkat karena sakit atau tidak keluar visanya. Tapi kalau Allah sudah panggil, insya Allah dimudahkan,” pungkasnya.
- Dugaan Korupsi BOK Puskesmas Cibinong Diendus Aparat, CIGES : Usut Tuntas Boss
- Serap Aspirasi, Kang Lepi : 27 Persen Ruas Jalan di Cianjur Dalam Kondisi Rusak
- Reses di Desa Nagrak, Aldi Yudistira : Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat
- Harta Kekayaan 9 Wali Cianjur
- Menyoal Dapur MBG: Antara Wajan, APAR, dan Regulasi yang Terpanggang
- Temui Konstuen, Rustam : Usulan Menonjol Pembangunan Infrastruktur dan Kesehatan
- Masalah Dapur Umum MBG, "Dapurnya Ngebul Kepatuhan Regulasinya Tumpul"