Harmoni Empat Pilar dengan Ngaos Mamaos Maenpo

Foto : Penampilan Maenpo saat acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang di gagas Neng Eem Marhamah Zulfah di Taman Kreatif Joglo, Cianjur, Sabtu (14/9/2019)
CIANJUR. Maharnews.com - Filosofi Ngaos, Mamaos, Maenpo merupakan karakter masyarakat Cianjur sejak dulu.
Ngaos adalah tradisi mengaji yang menjadikan Cianjur begitu kental dengan nuansa keagamaan. Mamaos adalah seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa yang menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan.
Sedangkan Maenpo adalah seni beladiri Pencak Silat yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan.
Secara filosofis ketiga nilai tersebut pada hakekatnya adalah simbol dari rasa keberagamaan, kebudayaan dan kerja keras yang direpresentasikan dalam gelar budaya dan kesenian berupa tradisi mengaji, seni tembang Cianjuran dan seni beladiri Pencak Silat.
Menjadi sesuatu yang menarik saat tiga filosofi yang merupakan pilarnya Cianjur itu menjadi media untuk penyampaian sosialisasi Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Seperti pada saat kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI yang di gagas anggota MPR Neng Eem Marhamah Zulfa di Taman Kreatif Joglo, Kabupaten Cianjur, Sabtu (14/9/2019).
Acara yang dikemas dengan metode Pagelaran Seni Budaya (PSB) itu tak hanya menjadi pusat perhatian peserta sosialisasi, tapi juga masyarakat sekitar. Terlebih pada saat Ngaos, Mamaos, Maenpo ditampilkan satu persatu diatas panggung dalam bentuk kreasi seni.
Anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa mengatakan, bahwa masyarakat Cianjur mesti bangga dengan nilai-nilai budayanya sendiri karena menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia, menjadi bagian dalam Pancasila.
Dan dalam nilai masyarakat tersebut, ada nilai-nilai Islam yang sangat menghormati persatuan, kemanusiaan, keadilan dan perbedaan seperti yang diajarkan Nabi Besar Muhammad SAW.
"Seni budaya sebuah alat atau media yang efektif untuk menanamkan empat pilar kebangsaan," ujar Neng Eem saat ditemui di sela acara sosialisasi.
Menurut legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, penyampaian sosialisasi dengan seni orang cendrung tidak akan tertekan, tapi justru sebaliknya akan terhibur.
"Jadi pada saat hatinya sedang gembira, senang lalu diajak bicara tentang kebangsaan itu akan lebih cepat masuk dan tentunya sangat efektif,"ucapnya.
Pihaknya berharap empat pilar kebangsaan bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari hari atau bisa menjadi pandangan dan acuan hidup masyarakat.
"Saya kira itu semua bisa dilakukan melalui seni budaya,"imbuhnya.
Eem berpesan agar filosofi Ngaos, Mamaos, Maenpo tidak hanya harus dijaga dan di budayakan, tetapi harus di laksanakan dan menjadi acuan hidup
Sementara itu Ketua DPC PKB Cianjur, Lepi Ali Firmansyah mengatakan, bagi PKB sinergitas politik dan budaya sangatlah penting, karena jika politik jauh dengan seni budaya akan sangat gersang, tetapi sebaliknya jika sinergis akan menyejukan.
"Politik harus mengakar kuat dengan tradisi budaya. Hari ini kita melihat bagaimana ibu Eem mengsinergiskan itu semua,"kata Levi.
"Untuk itu mari kita pelihara tradisi budya leluhur kita Ngaos Mamaos Maenpo,"pungkasnya. (Nuk).
- Plt Bupati Cianjur Adu Mulut dengan RM Soal Pelapor Saat Persidangan
- Presidium AMPUH: Hindari Transaksi di Penempatan Tenaga PPPK Pemkab Cianjur
- ML "KPK Gadungan" Diputuskan Bersalah dengan Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Pemdes Gunungsari Bangun Empat Rumah Korban Bencana
- Empat PMI Bermasalah di Luar Negri Minta Dipulangkan, Pemerintah Diminta Cepat Tanggap
- Jaksa Sebut Cepy Ragu dengan Kesaksiannya
- TKW Asal Cianjur Ditahan Majikan "Garda BMI" KBRI Jangan Diam di Tempat