Janji yang Menguap di Kaki Gede Pangrango

Foto : Ilustrasi
Maharnews.com- Pada masa kampanye, Dalem Cianjur pernah berdiri di depan warga lereng Gede Pangrango dengan suara yang mantap. Ia berkata bahwa proyek geothermal itu akan ia tolak. Ia berujar :
“Kita jaga gunung, kita jaga air, kita jaga hidup.”
Warga mengangguk; janji itu seperti embun yang jatuh tepat di daun yang sudah lama kering.
Tetapi waktu punya kebiasaan buruk: ia menguji siapa pun yang berkuasa.
Dan hampir setahun setelah Dalem duduk di kursi bupati, penolakan itu tak muncul lagi. Tidak dalam pidato resmi, tidak dalam pernyataan publik, bahkan tidak dalam desas-desus rapat internal.
Warga mulai bertanya-tanya, pelan tapi tetap dengan cemas:
“Dalem Cianjur masih ingat janjinya? Atau ia sudah melihat peta kekuatan yang tak lagi bisa disentuh rakyat biasa?”
Di warung kopi, di jalan desa yang berdebu, orang-orang bercakap lirih, bahwa proyek itu bukan proyek kecil.
Ada perusahaan besar di belakangnya, nama yang sering disebut dalam nada yang setengah hormat, setengah takut.
Namun semua itu tetap bisik-bisik, bukan kebenaran yang bisa dijepit di meja bukti.
Begitulah rakyat, mereka menebak karena mereka tak pernah diajak bicara.
Sementara itu, Dalem Cianjur berjalan dalam diam yang panjang. Diam yang sulit dibaca: apakah ia sedang berhati-hati, atau justru sudah memalingkan wajah?
Dalam diam itu, orang-orang merasakan sesuatu yang berubah. Janji yang dulu pernah terdengar seperti petir kini tinggal gema tipis, dan gunung berdiri seperti saksi yang kehabisan kata-kata.
Politik sering tampil sebagai drama sunyi: orang-orang berbicara keras, tetapi keputusan penting justru lahir dari bisikan. Dan di Cianjur, bisikan itu terasa semakin dekat dari hutan, semakin jauh dari rumah warga.
Mungkin Dalem Cianjur tahu sesuatu yang tak ia ucapkan. Mungkin ia melihat nama-nama besar, jaringan lama, poros kekuasaan yang tidak pernah benar-benar tidur. Atau mungkin ia sekadar memilih untuk tidak menoleh.
Yang jelas, gunung masih di sana. Warga masih menunggu. Dan janji yang dulu pernah bersinar kini tinggal bayang-bayang yang berjalan tanpa suara.
Atau mungkin Dalem Cianjur kini ingin mendeklarasikan diri sebagai Abdi Muslihat ? yang senantiasa inkar atas janji dan komitmennya ?
- Proses Rotasi dan Mutasi Kepsek Pemkab Cianjur Disentil DPRD
- DPRD Desak Pemkab Menyelesaikan Temuan BPK
- Aktivis : Pungli BLTS Merupakan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
- Itda Bakal Panggil Kades Sukamaju, Buntut Dugaan Pungli BLTS
- Lapas Klas IIB Cianjur, Bantah Isu Warga Binaan Live TikTok di Dalam Tahanan
- Ki Gede Pangrango dan Peringatan yang Tak Didengar
- Kejari Tangani Kasus Korupsi dana BOK Puskesmas













