Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Cianjur Jawaranya PKBM se-Indonesia

Cianjur Jawaranya PKBM se-Indonesia

Foto : Tangkap layar website resmi kemendikbud, Senin, 14 April 2025.



CIANJUR. Maharnews.com – PKBM adalah singkatan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, yaitu lembaga pendidikan nonformal yang didirikan oleh masyarakat. Tujuan utamanya untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. 

Tidak hanya memberikan pendidikan dasar seperti membaca, menulis, dan menghitung, PKBM juga dapat memberikan pelatihan keterampilan dan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Adapun jenjang pendidikan di PKBM, yaitu Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara SMA/MA.

Kabupaten Cianjur sendiri tercatat 369 PKBM terdaftar yang tersebar di 32 kecamatan. Sebaran PKBM terbanyak berlokasi di kecamatan Sindangbarang, Cibinong dan Cilaku sebanyak 23 PKBM (sumber: https://referensi.data.kemdikbud.go.id).

Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di provinsi Jawa Barat. Diikuti oleh Kabupaten Garut sebanyak 314 PKBM dan di posisi ketiga ditempati oleh Kabupaten Bogor, sebanyak 221 PKBM.

Jumlah PKBM di Kabupaten Cianjur cenderung mengalami peningkatan, di tahun 2023 tercatat 235 pusat kegiatan, sedangkan di tahun 2024 bertambah menjadi 315 PKBM, ada peningkatan sebanyak 80 PKBM baru. 

Pun, di tahun 2025 tercatat menjadi 369 PKBM, berarti ada peningkatan kembali sebanyak 54 PKBM. Sehingga dengan jumlah tersebut Kabupaten Cianjur menetapkan dirinya menjadi jawara PKBM di provinsi Jawa Barat.

Tak hanya itu, jika melihat peringkat nasional yang dikuasai oleh Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 2306 PKBM, maka Kabupaten Cianjur dapat dinobatkan sebagai Jawara se-Indonesia. Prestasi tingkat nasional yang membanggakan dan patut mendapat apresiasi atau sebaliknya.

Sudah pasti, besaran alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) atau BOP juga bertambah banyak. Informasi terakhir anggaran yang digelontorkan mencapai 66,74 milyar rupiah. Jumlah yang fantastis, sehingga perlu ada transparansi dan pengawasan dari berbagai pihak.

Peran aktif berbagai elemen masyarakat menjadi penentu, apakah anggaran itu dipergunakan sesuai peruntukkannya, atau malah menambah berat perut buncit para oknum koruptor. (wan)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE