Nah lo! Lsm Barak Akan Lapor APH, Soal Dugaan Monopoli Pendistribusian Telor Ayam..!!

Nah lo! Lsm Barak Akan Lapor APH, Soal Dugaan Monopoli Pendistribusian Telor Ayam..!!

Foto : Ketua Lsm Barak Indonesia Mada Cianjur Irwan Setiadi, ST


Cianjur.Maharnews.com - Lsm Barak Indonesia Markas Besar (Mada) Kabupaten Cianjur menyoal pendistribusian telor ayam untuk korban terdampak bencana alam Gempa Bumi.

Pasalnya, pendistribusian telor ayam tersebut tidak sesuai rencana yang tertuang dalam SK Bupati Cianjur.

Ketua Lsm Barak Indonesia Irwan Setiadi, ST mengatakan berdasarkan SK bupati tentang bencana alam Gempa Bumi dan SK BKAD yang membahas DPA bahwasannya pemerintah akan mendistribusikan bantuan berupa telur 1kg per jiwa.

Namun berdasarkan hasil investigasi dan advokasi di beberapa desa yang di alokasikan tidak sesuai kenyataan.

"Ini sangat lah miris ketika di surat tertulis 1kilogram tapi dibagikan jauh dari yang tertulis," kata Irwan, Minggu (9/4/2023).

Irwan menduga dalam program tersebut ada permainan atau monopoli. Untuk itu, Lsm Barak meminta kepada pihak-pihak terkait yang terlibat bertanggungjawab.

"Karena kalau melihat dari hasil temuan ini sangat lah miris, dan wajib di luruskan siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal ini," ujarnya.

Selain pendistribusian, Lsm Barak juga menyoroti perusahaan pemenang paket pekerjaan pengadaan bantuan tersebut, lantaran tidak muncul dalam LPSE.

"Dari sini kami menduga adanya penggiringan dan kong kalikong antara pengusaha yang bersangkutan dan Pemda Cianjur dalam ranah pengadaan bahan bantuan tersebut," kata Irwan.

Disinggung langkah Lsm Barak dalam menyikapi persoalan tersebut? Irwan menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan temuan itu kepada APH.

Kami akan melaporkan dugaan monopoli ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH), karena kami sebagai kontrol sosial tidak akan menutup mata.

"Sekiranya melanggar hukum ataupun aturan, harus ada penindakan tegas. Ingat bencana bukan proyek ajang bisnis," pungkasnya.





Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE