Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Politisi Senior Partai Golkar H. Sapturo : TKSK Jangan Jadi Corong Pengusaha

Politisi Senior Partai Golkar H. Sapturo : TKSK Jangan Jadi Corong Pengusaha

Foto : Anggota DPRD Cianjur H. Sapturo


CIANJUR.Maharnews.com - Menyusul adanya beras bantuan sosial BPNT bercampur plastik di kabupaten Cianjur, mengundang perhatian yang serius dari berbagai pihak.

"Beras BPNT bercampur butiran biji plastik yang ditemukan, kita sangat prihatin sekali, dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas persoalan ini," Ujar politisi senior Partai Golkar H. Sapturo kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).

Sapturo menegaskan, terlepas dari sengaja atau tidak disengaja, persoalan ini menjadi kewenangan pihak yang berwajib dan meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas supplier nya.

"Tim kesejahtraan sosial kecamatan (TKSK), harusnya jadi pendamping masyarakat bukan jadi corong pengusaha (supplier), dan jangan seperti ini, beras tidak enak terima saja, itu kan sama saja jadi corong pengusaha," Tukasnya.

Selain itu, politisi senior Partai Golkar meminta kepada pihak pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah mengkonsumsi beras bercampur butir plastik.

"Bagi warga yang sudah memakan beras bercampur biji plastik itu diteliti, karena akibat dari mengkonsumsi itu harus diperiksa secara rutin diperiksa kesehatannya selama seminggu. Ini harus dilihat dan dipantau setiap hari jangan sampai ada kelainan akibat mengkonsumsi beras tersebut," Pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya dinas sosial (Dinsos) telah melibatkan pihak Kepolisian setempat untuk mengusut keberadaan biji plastik yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat.

Sesuai dengan perintah Bupati Cianjur, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepolisian Polres Cianjur, telah mengamankan karung beras berisi biji plastik dan akan segera memanggil supplier yang memasok beras tersebut. (NN)



Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE