Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Rumah Ema Ipong Disulap Bagong Mogok!!

Rumah Ema Ipong Disulap Bagong Mogok!!

Foto : Kondisi Rumah Ema Ipong tampak sudah berdiri secara permanen


CIANJUR.maharnews.com - Komunitas Bagong Mogok (BM) kembali membangun rumah tidak layak huni milik salah seorang warga yang tidak mampu.

Kali ini, pihaknya membangun rumah Ema Ipong (45) warga Kampung Mekarbaru, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, Cianjur Selatan, Sabtu 13 September 2025.

Wakil Ketua BM Hendra Gunawan yang akrab disapa mang Gopar menuturkan, rumah milik Ema Ipong itu memang membutuhkan perhatian khusus menyusul kondisinya sudah tidak layak huni.

Kami Komunitas BM yang bergerak dibidang sosial, tentunya merasa terketuk hati melihat keberadaan rumah orang tidak mampu yang nyaris roboh sehingga kami bangun," tuturnya.

Pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni milik warga tersebut sudah mencapai 40 persen.

Kita bangun rumah tersebut dari nol, sekarang sudah 40 persen, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa selesai, agar keluarga Ema Ipong ini bisa segera menempati rumah yang layak," imbuh Mang Gopar.

Kepala Desa Sukamekar Yepi Girindani sangat bersyukur dengan dibangunnya rumah warganya itu.

Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada komunitas BM yang dengan iklas hati, rela membangunkan rumah bagi warga kami, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih, ucapnya.

Selain mengucapkan terimakasih, Yepi juga mengaku bahwa pemerintah desa sebelumnya telah mengusulkan rumah Ema Ipong melalui program BSPS. Namun, hingga kini belum terealisasi.

Dan alhamdulilah, tidak butuh waktu lama setelah kami melaporkan kondisi rumah Ema Ipong kepada komunitas Bagong Mogok, langsung merespon dengan tindakan nyata sehingga rumah Ema Ipong dibangun dari nol," beber Yepi.

Sementara kondisi saat ini, meski keluarganya Ema Ipong tergolong tidak mampu, tetapi sangat di sayangkan belum tersentuh program bantuan sosial, baik PKH, BPJS PBI dan lainnya.

Namun demikian, pihak pemerintah desa mengaku bahwa keluarga tersebut telah usulkan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun hingga belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE