Pembangunan Jalan Ruas Kecamatan Diduga Proyek "Gelap" Dinas

Pembangunan Jalan Ruas Kecamatan Diduga Proyek "Gelap" Dinas

Foto : Cahaya bulan purnama menjadi satu-satunya sumber penerang para pekerja pembangunan yang diduga proyek 'gelap' dinas, Senin (10/2/2020).



CIANJUR. Maharnews.com - Malam semakin pekat, namun cahaya purnama bulan sedikit menjadi pelita di gelap gulita jalanan tanpa lampu penerang. Niat awal ingin melepas penat sembari meringankan pikiran harus ditunda sesaat.

Bukan karena bocor ban atau licin selepas hujan, jalanan terasa sedikit terjal berbatu seperti sedang ada pengecoran. Benar saja, sekitar setengah jam mengendarai motor terlihat di salah satu ruas jalan kecamatan sedang ada pembangunan.

Masih berpikir positif, bagaimana mungkin ada pembangunan kalau tendernya saja belum ada peserta. Hati kecil berbisik, mungkin proyek desa menggunakan anggaran dari pusat yang tak asing lagi, yaitu Dana Desa (DD).

Bermodal positive thinking, bertanya ke sejumlah warga sekitar yang turut menonton proses pembangunan. Namun secara tegas beberapa warga yang diwawancarai memastikan bukan proyek desa.

"Bukan proyek desa ini kang, dari pemkab (pemerintah kabupaten, red)," tegas seorang warga menjawab pertanyaan, Senin (10/2/2020).

Menurut warga, pengecoran jalan sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu, sekitar tanggal 3 Februari 2020, pekerjaannya pun dilaksanakan siang dan malam. Tetapi saat ditanya papan proyeknya warga kembali memastikan tidak ada.

"Ga ada papan proyeknya kang, tidak tahu berapa anggarannya," ucapnya.

Dirasa masih banyak informasi yang hilang sehingga perlu mencari data lebih. Tak lupa mengucapkan salam kami pamit dari warga dan kembali berkendara.

Benar saja, tak sampai lima menit, terlihat aktivitas beberapa pekerja merapikan pembangunan jalan. Terlihat sekilas banyak kejanggalan dan berpotensi bahaya.

Pantaun saat itu sekitar pukul 23.00 WIB, para pekerja melakukan aktivitasnya tanpa penerangan, hanya bermodal cahaya bulan purnama.

Tidak ada lampu sinyal hati-hati bagi pengguna jalan padahal tidak ada Penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalur itu, hanya papan peringatan di titik awal pengecoran.

Papan proyek juga tidak ditemukan sesuai pengakuan warga.

Kami mendekati seorang pekerja yang terlihat sedang berdiri dan mengawasi yang lainnya, seperti seorang mandor. Ia menuturkan pembangunan jalan tersebut masih menjadi proyek pembangunan jembatan sebelumnya.

"Masih ngehiji (jadi satu, red) dengan proyek jembatan kang, ini mah ngebayar," tuturnya ditanya.

Namun saat ditanya dinas mana dan berapa anggarannya, ia hanya menjawab singkat. Bahkan setelah itu ia tak mengucapkan sepatah kata apapun dan memilih menghindar.

"Abdi mah saukur damel kang (Saya cuman ikut kerja, red)," tutupnya sembari berjalan menjauh.

Diperkirakan panjang jalan yang dibangun memiliki panjang sekitar 1,5 kilometer. Jika dalam bentuk anggaran, diperkirakan pagu proyek sekitar Rp. 5,4 milyar.

Tetapi semua masih menjadi teka teki yang belum bisa terjawab, proyek dari dinas mana pembangunan jalan tersebut. Kalau memang perpanjangan waktu, tetapi baru seminggu dikerjakan. Kalau itu proyek anggaran 2020, namun di laman LPSE Cianjur belum ada pesertanya.
(wan)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE