Ambruknya Plafon Diduga Material Jelek, Gercep Dapat Apresiasi

Foto : Gerak cepat, perbaikan plafon salah satu ruang kelas SD Negeri Awilarangan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur oleh PT. Adhi Karya, Tbk.
CIANJUR. Maharnews.com - Ambruknya plafon salah satu ruang kelas SD Negeri Awilarangan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur masih mendapat kritikan pedas. Namun, gerak cepat alias gercep perusahaan berplat merah tersebut mendapat apresiasi.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PRABHU INDONESIA JAYA Provinsi Jawa Barat, Hendra Malik berspekulasi penyimpangan dari sisi spesifikasi kemungkinannya kecil. Ia lebih curiga ke arah material yang digunakan tidak baik.
"Ada kemungkinan besar kondisi material yang digunakan jelek, alhasil tidak bertahan lama, meskipun mungkin itu sudah ada SNI-nya yang masih perlu dipertanyakan keasliannya, apalagi kalau tidak ada," kritiknya, Jumat, 7 Juni 2024.
Bukan tanpa dasar, Malik menerangkan ambruknya plafon terjadi secara tiba tiba. Kalau ada penyebab awal seperti bocor atau hal eksternal lainnya mungkin sumbernya bukan dari material.
"Rekanan yang membangun harus memperhatikan kondisi material yang digunakan, selain spesifikasi juga kualitasnya, jangan hanya pilih murah akhirnya ambruk dan berpotensi membahayakan nyawa orang," terangnya.
Meski begitu, Malik mengapreasiasi gercep-nya rehab bangunan sekolah SD yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya yang sebelumnya sempat naik di media bahwa atap sekolah SD tersebut sudah ambruk padahal usia bangunannya belum lama.
"Memang harusnya begitu sebagai bukti tanggungjawab dan profesional dalam pekerjaan," ucapnya.
Terbukti dalam hitungan hari setelah di beritakan media, atap SD tersebut sekarang sudah selesai diperbaiki. Kelihatan perusahaan yang bertanggungjawab, sama yang tidak bertanggungjawab.
"Ini bisa jadi pelajaran juga buat pemerintah daerah kabupaten Cianjur, ketika menunjuk perusahaan untuk melaksanakan pembangunan harus memilih perusahaan yang benar-benar punya integritas dan tanggungjawab," tuturnya.
Malik juga mempertanyakan, Dinas Pendidikan yang notabene banyak pembangunan ruang belajar jika melakukan perbaikan bangunan yang masih termasuk dalam masa garansi terkesan lambat.
"Bahkan bisa sampai tahun anggaran berikutnya baru diperbaiki, sebenarnya ada apa ini?. Jangan asal-asalan ngasih proyek pembangunan sekolah kepada perusahaan atau rekanan yang tidak memiliki integritas dan tanggungjawab, jangan asal yang penting dapat fee, bahaya itu," pungkasnya. (wan)
- Atap Plafon SDN Awilarangan Ambruk, Aktivis : Kontraktor Harus Tanggung Jawab
- AJIB Dapat Dukungan Pemuda Pancasila!!
- Cianjur Dapat 35 M BOP PAUD
- Diduga Ada Perintah Caleg, Bawaslu Diminta Usut Tuntas Kasus Money Politik
- Diduga Terjadi Malpraktik di RSUD Cianjur, Pasien bernanah Usai Operasi Caesar
- Korupsi BUMD Cianjur Diduga Berjamaah, Kajari : Tersangka Lebih Dari Satu
- Anggaran Pusat untuk Warga Diduga Disunat Ratusan Juta