Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Ini Tiga Sebab Melambungnya Harga Beras

Ini Tiga Sebab Melambungnya Harga Beras

Naiknya harga beras di masyarakat tidak menutup kemungkinan adanya indikasi penimbunan oleh oknum yang ingin mencari keuntungan pribadi. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI sekaligus Penanggung jawab Upsus Jawa Barat, Banun Harfini saat menghadiri Gerakan Panen Padi di Kampung Gentur, Desa Jambudipa, Kecamtan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jumat (19/1/2017).

“Indonesia merupakan kegara kepulauan, sehingga masalah distribusi perlu perhatian. Kami menduga hal ini disebabkan ketidak adanya pemerataan stok secara nasional, ini dugaan pertama” ungkap Banun.

Banun berspekulasi, kendala kedua, tidak menutup kemungkinan, kenaikan harga beras dipasaran terjadi karena alasan yang serupa pada komoditas lain. Semisal pada kenaikan harga bawang putih beberapa waktu lalu.   

“Contoh pada komoditas bawang putih, bidang karantina saat itu mendapatkan info naiknya harga bawang putih karena terhambatnya distribusi di Pelabuhan Tanjung Perak. Ternyata saat dilakukan stok opname dan dialihkan ke sejumlah gudang, komoditas itu ada. Sehingga muncul indikasi penimbunan yang dilakukan oknum yang ingin meraup keuntungan,” beber Banun.

Banun menegaskan kembali bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan sehingga sistem logistiknya masih perlu perbaikan. Kendala lainnya, serapan Bulog pada tahun 2017, serapannya tidak sebagus tahun 2016.

“di Tahun 2016, Bulog mampu menyerap hingga 1,3 juta ton setara gabah atau setara sekitar 600 ribu ton beras. Sedangkan di tahun 2017, hanya sekitar 390 ribu ton beras atau sekitar 600 ribu sekian gabah,” tegas Banun.

Impor beras yang dilakukan pemerintah pusat, menurut Banun hal itu sedih juga. Apalagi jika impor beras itu datang pada saat bersamaan dengan panen raya. “Namun sepertnya pemerintah mempunyai strategi lain, infonya meskipun jadi tidak akan dilepas di pasaran,” ujarnya. (wawan)

 




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE