Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

GMNI Cianjur : MBG Jadi Alat Proyek yang Abai pada Keselamatan

GMNI Cianjur : MBG Jadi Alat Proyek yang Abai pada Keselamatan

Foto : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur telah gagal secara struktural.


CIANJUR.maharnews.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur telah gagal secara struktural.

Hal itu dikatakan Koordinator GMNI Rama Agusrama Tunggara menyusul insiden 36 pelajar SD dan SMP di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang mengalami gejala keracunan setelah menyantap MBG.

Ia mengatakan bahwa kejadian tersebut, bukan lagi insiden, tetapi kebobrokan sistemik. Karena menurutnya, kejadian keracunan bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, 165 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI I mengalami hal serupa.

"Artinya, ini sudah lebih dari 200 siswa di Cianjur menjadi korban program yang sejatinya ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah," ujar Rama, Jumat 12 September 2025.

Rama menilai bahwa hari ini MBG di Kabupaten Cianjur telah gagal secara struktural dan tidak lagi mencerminkan keberpihakan kepada rakyat kecil, tetapi berubah menjadi alat proyek yang abai pada keselamatan.

"Ini merupakan bentuk nyata pengkhianatan terhadap Marhaen-anak-anak rakyat jelata yang hari ini justru diracuni oleh sistem negara yang seharusnya melindungi mereka," tukas Rama.

Rama menekankan aparat pemerintah untuk menindak tegas penyedia makanan yang terbukti lalai, bukan hanya di evaluasi. Cabut izin penyedia makanan yang terbukti lalai. Berikan sanksi pidana bila ditemukan unsur kelalaian berat atau kesengajaan.

Audit secara menyeluruh, seluruh rantai distribusi MBG di Cianjur oleh lembaga independen dan Tinjau seluruh aspek dari mulai SOP, Manajemen dapur, SDM, dan bahan baku yang digunakan.

GMNI juga dengan tegas menuntut pemerintah daerah Cianjur menghentikan program MBG untuk sementara sampai sistemnya aman.

"Hentikan untuk sementara program MBG di seluruh sekolah di Kabupaten Cianjur sampai jaminan mutu keamanan pangan, dan distribusi diaudit total secara terbuka dengan melibatkan masyarakat sipil," imbuhnya.

Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Cianjur Diki Ismail menekan pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan untuk membentuk tim investigasi gizi.

"Pemerintah khususnya dinas kesehatan untuk membentuk tim investigasi masalah gizi. Karena bagaimanapun tujuan makan bergizi gratis ini adalah bagaimana meningkatkan gizi si anak," tegasnya.

Diki mengungkapkan bahwa komisi IV DPRD Cianjur juga sudah mengusulkan ke badan anggaran (Banggar), bahkan menurutnya usulan telah disampaikan kepada pihak BKAD.





Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE