CIANJUR. Maharnews.com – Laporan Mohamad Fachrul Rozi (MFR) di Polda Jabar bakal masuki babak baru. Pihak terlapor, DL yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Plt. Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman sejak dilaporkan hingga Jumat (28/2/2020) tidak mencoba untuk berdamai.
MFR mengungkapkan telah melaporkan DL di Polda Jabar tanggal 12 Februari 2020 lalu. Namun hingga kini, sepertinya tidak ada niatan menyelesaikan masalah dengan jalan damai.
“Sejak dilaporkan hingga kini belum ada penyelesaian,” ungkapnya melalui nomor pribadinya, Jumat (28/2/2020).
MFR menuturkan masih ada satu hari lagi bagi DL jika memang ingin menyelesaikan perkara secara kekeluargaan.
“Besok (Sabtu, 29/2/2020) terakhir kang. Kalau besok DL tidak datang, saya tidak akan berdamai, biarkan diselesaikan secara hukum,” tuturnya.
MFR memastikan laporannya bakal ditindaklanjuti oleh Polda Jabar. Ia mengaku telah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) bertanggal 27 Februari 2020.
“Saya sudah terima SP2HP, intinya dalam surat tersebut menerima laporan saya dan selanjutnya akan dilakukan penyelidikan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Mohamad Fachrul Rozi (MFR) warga Kota Bandung diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan DL yang masih memiliki hubungan kekerabat dengan Plt. Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman. Tak jauh berbeda dengan kasus yang membelit DL di Polres, modusnya masih sama, terkait proyek pemerintah.
Fachrul mengungkapkan sudah beberapa kali mencoba melakukan mediasi namun tidak ada hasil, sampai akhirnya Ia menginap di Pendopo selama dua hari. Usaha akhir itupun tak mengembalikan uang yang harusnya menjadi haknya.
“Kalau ketemu sama Bupati sudah, tapi masih sebatas omongan, belum ada realisasi yang menjadi hak saya,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui nomor pribadinya, Selasa (18/2/2020).
Menurut Fachrul hal tersebut yang menjadi dasarnya melaporkan DL ke Polda Jawa Barat. Tidak adanya jalur mediasi baik dari suami DL (Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Cianjur), kakak kandung DL (Plt. Bupati Cianjur) apalagi DL.
“Dari 3 September 2019 sampai Februari 2020 saya sudah mencoba berbagai cara mediasi, namun gagal. Ini jalan terakhirnya,” tuturnya.
Ditanya apakah masih berkomunikasi dengan DL, Fachrul menuturkan sejak akhir Agustus 2019, DL tak bisa dihubungi. Bahkan saat disambangi di kediamannya pun DL tak berada dirumahnya. Sepengetahuan Fachrul, tidak hanya dirinya yang diduga menjadi korban penipuan DL.
"Apa memang begini modus DL dalam mencari keuntungan?. " tanyanya menjawab pertanyaan.
Hingga berita ini dipublikasikan guna mengklarifikasi hal tersebut, DL belum bisa dihubungi atau ditemui. (wan)