Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Dugaan Kelalaian Macet Lift RSDH Cianjur

Dugaan Kelalaian Macet Lift RSDH Cianjur

Foto : Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Prabu Indonesia Jaya, provinsi Jawa Barat, Hendra Malik.



CIANJUR. Maharnews.com - Permasalahan lift macet di Rumah Sakit Dr. Hafiz (RSDH) ramai menjadi topik perbincangan publik. Pasalnya, potensi membahayakan nyawa penggunanya menjadi taruhan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Prabu Indonesia Jaya, provinsi Jawa Barat, Hendra Malik mengatakan bahwa kejadian lift bermasalah bukan hal biasa seperti yang dianggap pihak RSDH. Ia menduga adanya kelalaian dari perawatan sehingga berpotensi membahayakan pegawai hingga pengunjung rumah sakit.

"Ada dugaan kelalaian dari segi pengujian hingga pengecekan berkala lift itu, layak digunakan atau tidak, demi menjaga keselamatan penggunanya," ungkapnya, Selasa, 21 Mei 2024.

Oleh sebab itu, lanjut Malik, lift macet bukan hal biasa, karena menyangkut nyawa. Diharapkan jangan sampai ada korban atau bermasalah.

"Jika hal ini dianggap biasa, akan menimbulkan ketakutan hal serupa dapat terjadi lagi," tegasnya.

Malik menerangkan bahwa saat kejadian, pengguna terjebak hampir setengah jam. Apa jadinya jika orang yang terjebak mempunyai penyakit bawaan, jantung misalnya.

"Kalau orang sehat dalam kondisi panik masih dapat bertahan selama itu, jika penggunanya orang yang sakit, bisa saja meninggal di tempat," terangnya.

Malik berharap seluruh fasilitas yang tersedia, baik untuk karyawan atau pengunjung harus memenuhi standar keselamatan serta dilakukan pengujian berkala.

"Harus diperhatikan, apakah fasilitas masih layak digunakan sehingga tidak berpotensi membahayakan nyawa," tuturnya.

Malik juga mengingatkan kewajiban RSDH kepada korban lift macet. Sebagai pihak swasta yang notabene bergerak di bidang kesehatan pasti mengetahui bahwa secara fisik tidak ada luka, tetapi psikis korban pasti mengalami trauma.

"Trauma yang timbul, karena kejadian di lokasi RSUD maka sudah sewajarnya merespon cepat dan bertanggungjawab penuh kepada korban yang mengalami trauma. Dari meminta maaf hingga lainnya, jika perlu meringankan trauma korban dengan tindakan medis. Jangan dianggap biasa yang akhirnya berdampak buruk ke korban," jelasnya.

Malik juga menyentil pihak pihak yerkait, seperti DPRD Cianjur, Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkaitnya harus mengambil tindakan tegas. Jangan kejadian serupa terjadi kedepannya.

"Dimana pun bukan hanya di RSDH. Ini bisa menjadi pendorong agar semua pihak dapat memperhatikan fasiltas fasilitas yang disediakan untuk publik agar terjamin keselamatannya," ucapnya.

"Karena ini berhubungan dengan nyawa seseorang, yang tidak dapat dibeli di apotek manapun. Kalau obat bisa dibeli, nyawa tidak bisa dinilai dengan uang," sambungnya.

Sebagai kontrol sosial, Malik juga berniat melakukan bersurat resmi dan audensi dengan pihak RSDH. Agar informasi yang diterima tidak dari satu pihak.

"Kami ingin mengetahui secara pasti kronologis kejadiannya dan berharap bisa meminimalisir kejadian serupa tidak terulang," tutupnya. (wan)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE