Pembukaan Jalur Puncak Ditunda

Foto : Posko TMC Polres Cianjur
Pembukaan jalur Puncak yang seharusnya dilaksanakan mengalami penundaan. Meski sebagian besar perbaikan lokasi terdampak longsor telah selesai.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Rendy Setia Permana membenarkan pembukaan jalur Puncak ditunda. Penutupan jalur Puncak di wilayah Cianjur dilakukan di Pos Jabar 9 Ciloto.
"Menunggu informasi lanjutan dari Kementerian PUPR. Ditunggu saja hasil keputusannya," ungkapnya.
Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Kepolisian Resor Bogor juga merekomendasikan pembukaan Jalur Puncak dimulai pekan depan meski proses pemulihan lokasi terdampak longsor selesai Kamis 15 Februari 2018. Pembukaan tersebut harus berdasarkan keputusan bersama seluruh pemangku kepentingan.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Budi Sulistio menyatakan akan segera melakukan rapat koordinasi tersebut.
"Bila Kementrian PUPR mengatakan bisa lewat, kami perlu audit dulu untuk memastikan sudah aman atau belum (Jalur Puncak untuk dilewati -red)," katanya saat dihubungi, Rabu 14 Februari 2018.
Dirjen Perhubungan Darat terlebih dahulu akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian setempat membahas keamanan jalan Puncak yang diperbaiki tersebut. Kedua pihak tersebut berencana meninjau langsung lokasi Jalur Puncak, Kamis untuk memastikan kelayakannya.
Menurut Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Faisal Pasaribu, kondisi jalan di Jalur Puncak yang terdampak longsor belum layak dilalui kendaraan roda empat atau lebih. "Sekarang masih sering hujan, masih rawan. Kalau dipaksakan nanti terjadi bencana lagi," katanya setelah rapat bersama Sekretariat Daerah setempat.
Menurut pantauannya, perbaikan di Puncak belum benar-benar selesai. Faisal mengatakan pihaknya perlu memastikan tebing di sebelah kanan jalan dari arah bawah tidak rawan longsor setelah dilakukan penguatan oleh kementerian terkait.
Faisal mengkhawatirkan perbaikan secara darurat belum maksimal menahan beban kendaraan roda empat setelah pembukaan jalan Puncak. Ia menebak antusiasme wisatawan dan pengguna jalan akan membludak saat liburan kali ini karena bertepatan dengan Imlek.
Hingga saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penutupan jalan Puncak dari mulai pintu masuk perkebunan teh Gunung Mas Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor hingga Ciloto Kabupaten Cianjur. Sementara jalan di luar kawasan tersebut tetap bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan perkembangan pemulihan lokasi terdampak longsor di Puncak mencapai 80 persen. Direktur Jenderal Bima Marga Arie Setiadi Moerwanto menganggap lokasi tersebut sudah bisa dilalui akhir pekan ini.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga pekerjaan difokuskan di tiga lokasi yakni kawasan perkebunan teh Gunung Mas, Riunggunung, dan Puncak Pass. "Untuk yang di Riunggunung sudah, tinggal dua titik lagi yang masih dalam pengerjaan," katanya.
Perbaikan di Puncak dilakukan pada bagian jalan yang ambles dengan cara menguatkan struktur pondasi di bawahnya. Pekerja juga melakukan pelebaran badan jalan di sebelah kanan dari arah bawah dengan cara mengikis tebing untuk mengantisipasi longsoran. Danis mengklaim jalur sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.
Menurut Danis, pemerintah pusat mempercepat pembuka jalan Puncak yang ditutup untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke kawasan Puncak. "Kami tidak mau penutupan Jalur Puncak lama-lama," kata Danis berharap kondisi pariwisata di sana bisa segera membaik kembali. (*)