CIANJUR. Maharnews.com – Kabupaten Cianjur telah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial di delapan belas (18) Kecamatan, mulai Selasa lalu (6/5/2020). Langkah penting dalam pendeteksian dini sebaran Covid-19 atau virus Corona di masyarakat selama PSBB, sepertinya masih menjadi rencana.
Padahal, diberlakukannya PSBB menjadi kesempatan emas bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur untuk lebih fokus melakukan berbagai upaya dini guna mendeteksi sebaran kasus covid-19 atau virus corona di masyarakat, karena warga daerah lain otomatis tidak dapat masuk. Meski empat hari telah berjalan, tetapi upaya yang umumnya dilakukan bersamaan dengan PSBB belum terlihat.
Memastikan langkah Pemda selama PSBB Parsial, maharnews mencoba mencari penjelasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Pasalnya, Dinas tersebut menjadi yang tersibuk saat penanganan pandemi virus Corona.
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Irvan Nur Fauzy mengatakan dalam PSBB Parsial ini, dinas kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus. Berbagai langkah telah dilaksanakan dan sosialisasi gencar dilakukan.
“Himbauan-himbauan melalui medsos yang kami punya ditekankan terkait social/physical distancing, cara pencegahan dengan cuci tangan dan pakai masker,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Rabu (6/5/2020).
Ditanya tindakan yang lebih spesifik terkait upaya dini pendeteksian penyebaran Covid-19 di masyarakat Cianjur selama PSBB parsial, seperti rapid test masal atau lainnya, Irvan mengakui memang pada saat PSBB harus didukung dengan kegiatan lainnya. Sehingga akan lebih ekspansif dalam pencarian kasus Covid-19.
“Nah mengenai rapid test memang belum ada kesimpulannya, kita masih menunggu. Boleh tidaknya secara masal, tetapi secara epidemiologi kita upayakan terlaksana satu atau dua hari kedepan karena akan mendapatkan droping dari provinsi Jawa Barat,” tuturnya.
Terkait masalah masal boleh atau tidak, Irvan menjelaskan secara masif memang ada perdebatan. Tetapi kalau untuk pendeteksian dini, Ia mengakui hanya dapat dilakukan menggunakan rapid test, dan perlu deteksi lanjutan guna memastikannya.
“Sampai sekarang masih diupayakan. Rencananya selama PSBB akan dilakukan rapid test sebanyak 2000. Informasinya hingga kini sudah 2500 yang di rapid test, kita akan tambahkan lagi 2000 selama PSBB ini,” jelasnya.
Rencana itu, sebut Irvan akan dilakukan sampai selesai PSBB parsial Cianjur selesai. Namun jika diperlukan dapat diperpanjang hingga tanggap darurat selesai.
“Bisa kita perpanjang sampai tanggap darurat selesai 29 Mei 2020,” tutupnya. (wan)