Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Kabar Duka Warnai MTQ Cianjur

Kabar Duka Warnai MTQ Cianjur

Foto : Ilustrasi (net)



CIANJUR. Maharnews.com - Festival keagaman Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 46 tingkat Kabupaten Cianjur yang digelar di mesjid alun-alun dan pendopo kecamatan diwarnai informasi duka. Pasalnya dikabarkan seorang kafilah MTQ tenggelam di pantai Apra Kecamatan Sindangbarang, namun kebenarannya masih simpang siur.

Menelusuri kabar duka itu, maharnews menghubungi Camat Sindangbarang Kabupaten Cianjur, Indra Sunggara. Ia mengungkapkan juga mendengar kabar itu, tetapi belum bisa memastikan kebenarannya.

"Masih koordinasi dengan kapolsek Sindang barang, nanti kita cek dulu," ungkapnya saat dihubungi melalui nomor pribadinya, Rabu (8/12/2021).

Terpisah, Kapolsek Sindang Barang, AKP Irwan Aleksander membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, korbannya bukan kalifah atau peserta MTQ.

"Bukan kafilah (korban, red), tetapi temannya yang satu pondok pesantren di kecamatan Cilaku," tuturnya yang juga dihubungi melalui nomor pribadinya.

Pun, saat Camat Cilaku, Iwan Karyadi dikonfirmasi membeberkan bahwa korban tenggelam merupakan salah seorang santri Pondok pesantren di wilayahnya. Namun ia memastikan bahwa korban tenggelam bukan warga Cianjur.

"Orang Purwakarta yang mesantren di Cilaku, dan itupun pun ikut temannya yang merupakan kafilah MTQ," bebernya.

Iwan menegaskan ulang, bahwa korban yang tenggelam di pantai Apra bukan kafilah kecamatan Cilaku. Ditanya terkait jenis kelamin korban tenggelam, ia sendiri masih menunggu informasi lebih detailnya.

"Informasinya yang beredar laki-laki (korban, red), tapi saya sendiri masih menunggu informasi lebih detail dulu," tutupnya.

Informasi sementara yang berhasil dihimpun, identitas korban tenggelam berinisial Ir (15) warga Kabupaten Purwakarta dan belum ditemukan.

Kronologisnya, korban bersama 6 orang temannya mandi di pinggir pantai Apra, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang. Saat sedang berenang, korban sudah diingatkan oleh warga sekitar agar jangan mandi di pantai, karena ombak besar. Tetapi korban tidak menghiraukan sehingga terseret arus ombak yang besar karena laut dalam posisi air pasang. (wan/nuk)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE