CIANJUR. Maharnews.com - Uang salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) diduga disunat. Lantaran di tahap ketiga dirinya tidak mendapatkan pencairan, dan di tahap keempat hanya mendapatkan setengahnya dari nilai umumnya.
Penerima PKH di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Imas menduga uang pencairannya pada tahap ketiga dan keempat dipotong oleh koordinator PKH. Uang sebesar 500 ribu yang biasanya ia terima per tiga bulan tidak cair pada bulan Agustus 2018 lalu. Tak hanya itu, pada pencairan tahap 4, Ia hanya menerima setengah dari nilai yang biasanya, yakni 250 ribu.
“Tapi anehnya pada tahap keempat uang yang 250 ribu ditambah uang talangan sebesar 150 ribu jadi total yang keterima 400 ribu,” ungkapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Imas merasa bingung dengan uang talangan yang diberikan oleh koordinator PKH. Apalagi alasan uang itu sebagai tambahan, karena pencairan di tahap 3 tidak cair. Merasa ada yang janggal, Ia mencoba meminta penjelasan, apalagi kartu PKH selama ini hampir lima bulan lebih ditahan oleh koordinatornya.
“Saya hanya minta penjelasan, pertama apa memang kartu PKH harus ditahan oleh koordinator. Kedua, apa memang benar di tahap 3, kalau tidak salah bulan Agustus 2018 pencairan dari pusat tidak turun, dan yang terakhir apa benar pencairan tahap keempat hanya setengah dari biasanya. Saya hanya masyarakat kecil, uang segitu sangat berarti bagi saya,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Seksi Kesejahtraan Rakyat, Kecamatan Cianjur, Ani Nuryanti mengatakan hingga kini ia tidak menerima laporan terkait permasalahan penerima PKH. Sepengetahuannya, selama ini uang PKH selalu cair.
“Belum ada keluhan masuk ke Kecamatan terkait PKH,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin (21/1/2019).
Ani mengapresiasi informasi yang diterimanya. Ini akan menjadi bahan evaluasi terkait koordinator PKH. Ia juga menjelaskan seharusnya kartu PKH dipegang oleh penerima, bukan koordinator dan uang itu tidak boleh ada potongan sepeserpun.
“Nanti saya panggil koordinatornya, saya minta penjelasan, sekalian nanti kita ketemukan dengan penerimanya, biar selesai masalahnya,” pungkasnya. (wan)