Ayo Datang ke TPS - Rabu 27 November 2024

Disdikpora Kelola Anggaran Terbesar di Cianjur, Hampir Setengah Triliun

Disdikpora Kelola Anggaran Terbesar di Cianjur, Hampir Setengah Triliun

Foto : Ilustrasi, foto laman facebook Disdikpora Kabupaten Cianjur.



CIANJUR. Maharnews.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) digadang menjadi jawara pengelola anggaran terbesar di Kabupaten Cianjur. Tak tanggung, nilainya hampir mencapai setengah triliun.

Informasi dihimpun, berdasarkan data dari laman resmi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) (sirup.lkpp.go.id), Disdikpora diketahui mengelola anggaran sebesar 475,917 milyar. Sedangkan peringkat kedua dipegang oleh RSUD Sayang dengan nilai 345,575 milyar. Selanjutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dengan nilai sebesar 224,047 milyar.

Dalam pengelolaannya, anggaran Disdikpora yang hampir mencapai setengah triliun itu dibagi menjadi tiga jenis.

  1. Pertama, anggaran yang dikerjakan melalui penyedia atau pihak ketiga dengan total pagu anggaran sekitar 73,6 milyar.
  2. Kedua, anggaran yang dikelola sendiri atau swakelola oleh dinas dan bawahannya dengan total pagu anggaran sekitar 391,4 milyar.
  3. Ketiga, anggaran yang dikelola sendiri oleh dinas tetapi harus melewati pihak ketiga atau penyedia dengan total pagu anggaran sekitar 10,8 milyar.

Terlihat jelas dari ketiganya bahwa anggaran terbesar berada di bagian swakelola. Meski begitu, jika melihat lebih detail, jumlah itu sebenarnya didominasi oleh pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat SD dan SMP. Dimana anggaran BOS tingkat SD sebesar 234,366 milyar dan SMP sebesar 111,827 milyar. Jika ditambahkan jumlahnya mencapai 346,193 milyar.

Sejatinya, peruntukkan anggaran itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Tatar Santri yang secara tidak langsung akan meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur yang memang berada diurutan buncit dengan nilai IPM 66,55 (nilai IPM tahun 2023, data dari laman resmi pemda Jabar - disdik.jabarprov.go.id).

Jangan sampai sindiran Presiden Jokowi terjadi di Kota Tatar Santri. Dimana orang nomor satu di Indonesia itu, di tahun 2023 kesal dengan pengelolaan anggaran penanganan stunting yang mencapai 10 milyar, tetapi malah 6 milyar dipakai untuk perjalanan dinas dan rapat (meeting), 2 milyar untuk penguatan dan tetek bengek, sedangkan yang untuk penanganan langsung hanya dua milyar (angka sepuluh yang menular-red).

Pengawasan dari semua pihak sangat diperlukan, guna mencapai target yang diharapkan. Jangan sampai, anggaran yang cukup besar itu disulap oknum tak bertanggung jawab dan menghilang, yang akhirnya dunia pendidikan di Cianjur seperti Hidup segan, Mati tak mau. (wan)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE