Ngopi Sembari Update Informasi - Berita

Takut Salah Kamar Hingga Offside, Komisi D Angkat Bicara

Takut Salah Kamar Hingga Offside, Komisi D Angkat Bicara

CIANJUR. Maharnews.com - Kisah kisruh Nota Komisi A terus berlanjut. Tak hanya itu, rumor surat rekomendasi palsu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur pun berhembus kencang.

Menanggapi dua hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi yang notabene bergelut di bidang Pendidikan angkat bicara. Ia menyebut kisruh ini merupakan kesalahan dari awal.

"Salah masuk, seharusnya ini di Komisi D karena berurusan dengan pendidikan," sebutnya saat diwawancarai di kantin salah satu lapangan futsal Cianjur beberapa waktu lalu.

Sahli menyebut hal ini sudah ramai di luar, bahkan ketua Komisi D pun tak tahu menahu terkait hal tersebut. Istilahnya nasi sudah menjadi bubur, harus segera dicari solusinya.

"Kalau sudah begini, ya harus kita ambil," ucapnya.

Sahli menerangkan akan segera memanggil semua pihak terkait. Mulai dari Dinas, pihak berseteru dan pihak yang mengeluarkan Nota Komisi.

"Nanti kita panggil Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Dinas Perizinan, pihak berseteru dan pihak yang mengeluarkan Nota Komisi ini, kita ajak audensi di Komisi D untuk meluruskan segala permasalahan yang ada di surat ini (Nota Komisi, red)," terangnya.

Menurut Sahli, kisruh ini sudah ramai diluar, bahkan dibawa ke ranah partai.

"Di luar ramai ada perang antara Gerindra dan Golkar, itu harus diluruskan. Jangan sampai seperti itulah," tegasnya.

Ditanya kapan agenda audensinya, sahli mengungkapkan dalam waktu dekat.

"Secepatnya dalam minggu ini akan kita panggil," bebernya.

Ditanya saran agar kejadian serupa tidak terulang, Sahli meminta masyarakat yang mengajukan audensi terkait pendidikan lebih baik langsung ke Komisi D.

"Mending langsung ke Komisi D saja, jangan lewat lain-lain, takut salah kamar nantinya. Takutnya offside, jadi salah-salah informasinya," tutup Sahli. (wan)




Tulis Komentar Facebook

Komentar Facebook

Bijaksana dan bertanggung jawablah dalam berkomentar, karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE